Jelang Pilpres 2019, ribuan warga Karawang antre buat e-KTP
Yudi menambahkan, untuk cetak e-KTP dalam satu hari bisa mencatat antara 1.000-1.500 buah. Namun untuk pelayanan perekaman e-KTP, karena alat dan petugas terbatas sehingga setiap hari warga membludak, petugas hanya bisa melayani 1.000 orang.
Ribuan warga memadati kantor Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil Karawang, untuk membuat e-KTP. Pemohon mengaku sudah dua hari mendatangi dinas yang mengurus dokumen KTP karena keterbatasan waktu pelayanan.
Nelis (19), warga Cikampek mengatakan, sudah dua hari untuk mengurus e-KTP baru hari mendapatkan pelayanan dengan nomor antrean 700. Itu pun harus datang lebih awal sebelum kantor Dinas Catatan Sipil pelayanan dibuka.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
"Datang sekitar pukul 06.00 WIB, baru dapat antrean nomor padahal sudah dua hari datang," katanya saat menunggu antrean, Selasa (5/9).
Hal senada dikatakan Hendra, warga Rengasdengklok. Ia mengaku harus datang pagi-pagi sejak kantor layanan belum buka.
"Meski sudah datang pagi-pagi, ternyata yang mengantre sudah banyak. Saya harus mengantre 5 jam setengah baru bisa melakukan perekaman," tutur Hendra.
Membludaknya antrean pemohon e-KTP sempat terjadi dorong-dorongan sehingga kaca kantor pecah lantaran loket antrean pelayanan e-KTP belum dibuka petugas. Padahal warga datang sejak pukul 03.00 WIB untuk mendapatkan nomor antrean untuk mendapatkan pelayanan e-KTP.
"Sempat dorong-dorongan saat antre untuk mendapatkan nomor antrean perekaman E KTP ,hingga kaca kantor pecah," ujar Hendra.
Kadis Kependudukan Dispendukcapil Karawang, Yudiawan mengatakan, antrean panjang diakuinya lantaran adanya peningkatan pemohon dokumen KTP pendatang menjelang Pilpres mendatang. Sehingga banyak warga yang akan melakukan perekaman e-KTP, peningkatan pemohon meningkat hingga 1.000 lebih pemohon.
"Karena banyaknya antrean, kami berlakukan dalam bagian layanan. Yakni yang khusus melayani pengambilan e-KTP dan perekaman," terangnya.
Yudi menambahkan, untuk cetak e-KTP dalam satu hari bisa mencatat antara 1.000-1.500 buah. Namun untuk pelayanan perekaman e-KTP, karena alat dan petugas terbatas sehingga setiap hari warga membludak, petugas hanya bisa melayani 1.000 orang.
"Itupun petugas kami harus lembur di luar jam dinas. Bahkan sampai malam hari kami harus lembur setiap harinya. Untuk mengurangi antrean, kami membuka layanan pada hari libur yakni pada hari Sabtu. Sehingga proses e-KTP di Kendal bisa segera selesai," tutupnya.
Baca juga:
Ketua DPR harapkan hak pilih warga Papua di Pemilu 2019 terjamin
Kemendagri kejar target perekaman e-KTP 8 juta penduduk
Takut sulit dapat kerja, penghayat kepercayaan di Bekasi belum ubah kolom agama
Korupsi proyek e-KTP, Anang Sugina divonis 6 tahun penjara
Razia KTP, puluhan warga Sukoharjo tak bawa didenda Rp 20 ribu