Jemaah An Nadzir Gowa Salat Idudadha Berbarengan dengan Muhammadiyah
Puluhan jemaah An Nadzir Gowa melaksanakan salat Iduladha di halaman Masjid Baitul Muqaddis, Rabu (28/6). Hari pelaksanaan salat Iduladha kali ini sama dengan Muhammadiyah.
Puluhan jemaah An Nadzir Gowa melaksanakan salat Iduladha di halaman Masjid Baitul Muqaddis, Rabu (28/6). Hari pelaksanaan salat Iduladha kali ini sama dengan Muhammadiyah.
Pemimpin Jemaah An Nadzir Ustaz Samiruddin Padamui mengatakan, dalam menentukan Idulfitri maupun Iduladha, pihaknya sudah memiliki standar metodologi yang paten. Penghitungan untuk menetapkan 1 Syawal, Ramadan, dan Zulhijah juga dibantu aplikasi.
-
Apa yang dilakukan saat Idul Adha? Idul Adha termasuk salah satu hari raya besar yang diperingati oleh masyarakat Muslim di seluruh dunia. Ini disebut juga dengan hari raya haji atau hari raya kurban. Sebab, Idul Adha bertepatan dengan momentum ibadah haji dan ritual penyembelihan kurban yang dilakukan umat Muslim.
-
Apa yang Diwan lakukan di hari raya Idul Adha? Diwan membeli sapi kurban hasil dari menjadi seorang YouTuber dan ini adalah potretnya untuk Hari Raya Idul Adha.
-
Idul Adha itu apa? Idul Adha juga dikenal dengan sebutan Hari Raya Kurban, di mana umat muslim melaksanakan ibadah penyembelihan hewan di setiap perayaan ini.
-
Apa yang dimaksud dengan sidang isbat Idul Adha? Sidang isbat Idul Adha adalah proses menentukan atau menetapkan awal bulan Zulhijah dalam kalender Hijriyah.
-
Kapan Idul Adha dirayakan? Idul Adha yang dikenal juga sebagai Hari Raya Kurban adalah salah satu hari besar dalam kalender Islam yang dirayakan dengan penuh makna oleh umat Muslim di seluruh dunia.
-
Kapan sidang isbat Idul Adha dilaksanakan? Sidang isbat dilakukan dengan merujuk pada hasil rukyatul hilal, di mana pelaksanaannya berada pada titik di seluruh Indonesia.
"Alhamdulillah kita dibantu dua aplikasi yang kita teliti selama 5 tahun dan hasilnya sangat akurat sekali, sehingga sangat memudahkan untuk menentukan pergantian bulan mulai dari jam sampai menit," ujarnya kepada wartawan.
Samiruddin menjelaskan, secara metodologi, An Nadzir mulai melakukan pemantauan bulan pada 3 purnama yakni tanggal 14 hingga 16 hitungan bulan. Setelah menemukan titik purnama, selanjutnya akan melakukan penghitungan lagi pada tiga purnama terakhir yakni pada tanggal 27 hingga 29.
"Dari situ kita menemukan pergantian bulan kemarin terjadi pada hari Ahad Minggu (18/6) sekitar pukul 12.09 Wita. Dari setelah kita hitung akhirnya jatuh 10 Zulhijah pada hari ini bertepatan dengan tanggal 28 Juni 2023," bebernya.
Dengan penetapan tersebut, jemaah An Nadzir melaksanakan salah Iduladha bersamaan dengan Muhammadiyah dan berbeda dengan pemerintah. Meski demikian, Samiruddin meminta perbedaan dan perbedaan tidak perlu menjadi perdebatan.
"Kita tidak boleh memaksakan setiap hukum yang kita yakini sebuah kebenaran, yang penting itu kita pertanggungjawabkan baik itu dari dalil Alquran dan hadis maupun bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah," kata Samiruddin.
"Saya kira An Nasir dan Muhammadiyah itu bisa dipertanggungjawabkan secara dalil, aqli dan naqli," imbuhnya.
Samiruddin menambahkan isi khotbah pada salat Iduladha ini tentang bagaimana meneladani Nabi Ibrahim AS soal pengorbanan. Tak Hanya Nabi Ibrahim, Samiruddin juga mengajak jemaah An Nadzir untuk meneladani sosok Siti Hajar dan Nabi Ismail.
"Kita mengambil hikmah berkurban dari Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan Ismail. Intinya pengorbanan," ucapnya.