Jembrana waspadai serangan chikungunya, banyak warga jadi korban
Dua balita juga dilaporkan dirawat di rumah sakit diduga karena chikungunya.
Dua balita di Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana, Bali, terserang penyakit chikungunya yang mulai mewabah di daerah itu.
Keduanya harus menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Negara, Kabupaten Jembrana, Kamis (22/5).
"Sudah empat hari ini anak saya dirawat di rumah sakit," kata Rina Mardiana saat menunggu anaknya, Rizki Aqgany Rahman, di rumah sakit ternama di Negara.
Seperti diberitakan Antara, anak Rina yang baru berumur 19 hari tersebut mengalami panas tinggi dan tidak reda meskipun sudah dibawa ke dokter.
Saat dibawa ke dokter spesialis anak yang juga memiliki rumah sakit, anaknya dinyatakan harus opname karena panas tinggi, dan dikhawatirkan terjadi infeksi organ dalam.
"Karena saya sakit, yang menjaga di sana bapaknya, serta ibu saya. Apalagi, anak saya yang masih TK juga sakit yang sama, tapi sudah mulai sembuh setelah dibawa ke dokter," ujarnya.
Pada saat yang bersamaan, ia juga merasa demam, disertai rasa sakit yang menusuk pada sendi-sendi tubuhnya, dan sempat tiga hari tidak bisa bangun.
"Setelah saya dan anak saya, tetangga sekitar rumah saya juga mengalami sakit serupa. Semuanya curiga, karena chikungunya," ujar ibu rumah tangga, yang sementara mengungsi ke rumah orang tuanya ini.
Sementara Maesa (4), yang tinggal tidak jauh dari keluarga Rina, menjalani opname sejak Selasa (21/5) sore, yang diduga kuat juga terserang penyakit akibat gigitan nyamuk itu.
"Awalnya panas tinggi, tahu-tahu kejang sehingga langsung saya bawa ke rumah sakit," kata Rahman Kholidi, paman Maesa, yang mengantar anak tersebut bersama orang tuanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, dr Putu Suasta, yang mendapatkan informasi wabah chikungunya itu langsung mengirimkan petugas untuk melakukan pengecekan ke lapangan.
Kedatangan petugas kesehatan untuk mengecek itu dibenarkan oleh Rina yang juga memberikan informasi kalau banyak tetangganya terserang penyakit sama.
Ia berharap Pemkab Jembrana segera melakukan penyemprotan atau fogging, untuk membasmi nyamuk penyebar virus tersebut.