Jenazah Mantan Aktivis Rahman Tolleng Langsung Dibawa ke Bandung
Beberapa petugas RS Abdi Waluyo, mengatakan, jenazah langsung dibawa keluarga ke Bandung, Jawa Barat. Rombongan berangkat sekitar Pukul 08.00 WIB.
Salah satu tokoh aktivis dan pergerakan Rahman Tolleng, meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta, Selasa (29/1). Berdasarkan informasi, Rahman Tolleng meninggal sekitar Pukul 05.25 WIB.
Beberapa petugas RS Abdi Waluyo, mengatakan, jenazah langsung dibawa keluarga ke Bandung, Jawa Barat. Rombongan berangkat sekitar Pukul 08.00 WIB.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Apa yang sebenarnya terjadi terkait kabar Budi Arie mundur? KesimpulanBudi Arie resmi mundur sebagai Menkominfo adalah tidak benar. Faktanya video yang beredar merupakan satir.
-
Bagaimana Irjen Krishna Murti menyampaikan kabar duka tentang meninggalnya ayahnya? Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Krishna Murti melalui unggahan di akun instagram pribadinya.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
"Tadi sekitar pukul 08.00 WIB dibawa langsung ke Bandung," ucap salah satu petugas di RS, Jakarta.
Dia mengatakan, tidak ada keramaian dan politisi serta pejabat yang datang melayat. "Saya lihat enggak ada," jelasnya.
Rahman menjadi salah satu saksi sejarah peristiwa 15 Januari (Malari) 1974. Saat itu di duduk sebagai Pemred Suara Berkarya.
Mantan Direktur Penerbitan PT Pustaka Utama Grafiti (1991-2006) itu, juga turut membidani kelahiran Partai Serikat Rakyat Independen pada 2011. Sayangnya, partainya gagal untuk menjadi peserta pemilihan umum 2014.
Putra Bugis kelahiran Sinjai, Sulawesi Selatan, 5 Juli 1937 ini meyakini berpolitik adalah salah satu cara memuliakan kehidupan rakyat.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Baca juga:
Aktivis Rahman Tolleng Meninggal Dunia
Melayat ke Rumah Duka, Prabowo Ngaku Sudah Lama Kenal Bos Sinar Mas
Hanya Lulusan SD, Ini Rahasia Sukses Pendiri Sinar Mas Eka Tjipta Widjaya
Bos Sinar Mas Tanamkan 6 Filosofi Ini Hingga Ujung Usia
Sandiaga Uno Akui Dapat Banyak Ilmu dari Eka Tjipta Widjaja