Jenderal Bintang 2 Bagikan Tips Cegah Lelah Berkendara Saat Arus Balik Mudik
Dari data kecelakaan saat arus mudik, temuan faktor kelelahan harus bisa dijadikan pelajaran bagi para pemudik.
Dari data kecelakaan saat arus mudik, temuan faktor kelelahan harus bisa dijadikan pelajaran bagi para pemudik.
- Anak Pedagang Kue Sukses jadi Jenderal Bintang Tiga TNI, kini Adu Nasib Maju di Pilkada
- Puncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat
- Jenderal Bintang Empat Eks Kasad Ungkap Sosok Letjen yang Tak Pernah Ambil Gajinya saat Jadi Prajurit, Ini Alasannya
- Rela Jauh-Jauh Datang ke Kudus, Begini Semangat Difabel Asal Ciamis Jualan Bendera
Jenderal Bintang 2 Bagikan Tips Cegah Lelah Berkendara Saat Arus Balik Mudik
Rasa lelah menjadi hal yang harus diperhatikan bagi keselamatan para pemudik yang membawa kendaraan. Karena faktor itu bisa berdampak terjadinya kecelakaan yang dialami para pemudik saat di perjalanan.
Temuan faktor kelelahan yang dialami para pemudik, sebagaimana data mayoritas yang mempengaruhi 1.835 kasus kecelakaan selama arus mudik.
“Ya itu kita melihat dari model kecelakaan ya, yang kita lihat tadi datanya. Ini masih banyak dipengaruhi oleh tingkat kelelahan ya,” kata Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan kepada wartawan, Jumat (12/4).
Menurutnya, dari data kecelakaan saat arus mudik dan temuan faktor kelelahan harus bisa dijadikan pelajaran bagi para pemudik. Sehingga saat arus balik, tidak memaksakan tetap berkendara saat konsentrasi sudah berkurang.
“Kami tetap mengimbau pada saat arus balik ini pastikan kesehatan ini stamina dalam keadaan prima. Jangan sekali-kali memaksa untuk terus berjalan berkendaraan mengemudi pada saat konsentrasi sudah berkurang, sudah kelelahan, harus istirahat. Stop,” tuturnya.
Jenderal Bintang Dua Polri ini pun membagikan tips pola berkendara yang bisa dijadikan acuan bagi para pemudik saat arus balik. Dengan menghitung waktu berkendara 2 sampai 4 jam lalu istirahat selama 30 menit.
“Untuk kendaraan itu 4 jam harus istirahat, maksimal itu. Kalau 2 jam sudah lelah silahkan istirahat. (Sudah) Empat jam istirahat minimal 30 menit. Kemudian kalau kendaraan pakai roda dua, 2 jam itu maksimal harus istirahat. Silakan istirahat refresh baru kembali,” kata dia.
Sedangkan bagi pengendara angkutan umum bisa memakai pola berkendara maksimal 8 jam. Apabila perjalanan melebihi waktu 8 jam, diwajibkan menyediakan sopir cadangan setiap perjalanan.
“Untuk angkutan umum, itu masa kerja itu 8 jam. Kalau sudah 8 jam berarti pake supir cadangan. Ini teman-teman para pengusaha bis, travel, harus ada supir cadangan sehingga keselamatan ini bisa tetep kita jamin ya,” ujarnya.
Dengan pola ini, Aan berharap angka kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal 281 orang, luka berat 317 orang, dan 2.424 orang luka ringan bisa berkurangan seiring turunnya kasus saat arus balik.
Perhatikan Titik Lelah
Sebelumnya, terdapat beberapa titik daerah rawan di jalan tol Trans Jawa dimulai dari KM 570, KM 429, dan KM 370 sampai KM 360 yang diperkirakan menjadi titik lelah para pemudik yang akan melaju dari timur ke barat Jawa.
Oleh sebab itu, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengimbau untuk para pengemudi baik sopir mobil pribadi maupun sopir kendaraan umum bisa mengambil opsi istirahat keluar di Cirebon atau Tegal.
“Karena jalannya lurus, tidak besar, dan monoton ya jadi titik lelah. Oleh karenanya sekali lagi kendaran pribadi harus hati-hati disitu. Kalau lelah berhenti masuk ke Cirebon atau Tegal dan sebagainya. Yang kendaraan umum juga demikian harus memikirkan keselamatan dari penumpang,” kata dia.