Rela Jauh-Jauh Datang ke Kudus, Begini Semangat Difabel Asal Ciamis Jualan Bendera
Makin ketatnya persaingan di antara para pedagang bendera tak menyurutkan semangatnya berjualan.
Makin ketatnya persaingan di antara para pedagang bendera tak menyurutkan semangatnya berjualan.
Rela Jauh-Jauh Datang ke Kudus, Begini Semangat Difabel Asal Ciamis Jualan Bendera
Momen 17 Agustus dimanfaatkan para pedagang musiman untuk berjualan bendera merah putih. Hal itu pula yang dilakukan Devi Arisandi, seorang difabel asal Ciamis, Jawa Barat.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Siapa yang mengibarkan bendera? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Siapa nama mantan TKW penjual basreng? Mengawali usahanya dengan berjualan basreng di pinggir jalan, ia kini meraih sukses besar. Penasaran bagaimana kisah suksesnya? Berikut ulasan selengkapnya.
-
Dimana mantan TKW itu jual basreng? Basreng tersebut ia jual di kawasa Pasar Sore, Karangmalang, Yogyakarta.
-
Mengapa mantan TKW itu memilih jual basreng? Setelah keluar dan kembali ke tanah air, Ayu memilih untuk mencoba peruntungannya berjualan basreng alias bakso goreng.
-
Kenapa Joko Kendang jual kendang ke Kalimantan? Penjualan kendang itu tak hanya berada di pulau Jawa, namun sudah dipasarkan hingga Kalimantan dan Sumatra.
Ia rela pergi jauh-jauh ke Kudus untuk berjualan bendera. Meski memiliki keterbatasan fisik, ia tetap semangat mencari uang untuk mencukupi kebutuhan istri dan kedua anaknya.
“Soalnya saya itu sudah punya anak istri. Saya mikirnya buat nafkahi anak istri saja. Mau gimana juga harus dijalanin. Kerjaan apa saja pasti saya kerjain. Kalau saya bisa, ya saya kerjain,”
ujar Devi, mengutip kanal YouTube Liputan6 pada Selasa (15/8).
Devi sudah menyandang disabilitas sejak lahir. Kedua kakinya merupakan kaki palsu. Untuk berjalan saja ia harus menggunakan tongkat
Sudah 11 tahun Devi mendatangi Kabupaten Kudus untuk menjual bendera merah putih. Namun penjualan tahun ini menurun drastis jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Bendera yang ia jual baru laku sekitar 30 persen. Hal itu disebabkan makin banyak penjual bendera musiman yang datang ke Kudus. Makin ketatnya persaingan di antara para pedagang bendera tak menyurutkan semangat Devi. Salah seorang pembeli bendera mengaku kagum dengan sosok Devi Arisandi.
“Meskipun masnya dalam keterbatasan, namun kalau melihat semangatnya berjualan luar biasa sih. Dia datang jauh-jauh dari Ciamis cuma untuk berjualan bendera, luar biasa semangatnya,”
ujar Mulyono, salah seorang pembeli bendera.