Sering Disebut Bau, Anak TKW Ini Sukses Jualan Keripik Kaca Beledag Sekampung Jadi Karyawannya
Gadis cantik bernama Ai (25) membuktikan, kesuksesan bisa diraih dengan perjuangan dan kerja keras.
Gadis cantik bernama Ai (25) membuktikan, kesuksesan bisa diraih dengan perjuangan dan kerja keras.
Sering Disebut Bau, Anak TKW Ini Sukses Jualan Keripik Kaca Beledag Sekampung Jadi Karyawannya
Kesuksesan tak diawali dengan perkara yang mudah. Selalu ada saja tantangan dan rintangan yang harus dilewati setiap orang.Selayaknya kisah pemilik usaha keripik kaca beledag khas Ciamis berikut. Gadis cantik bernama Ai (25) membuktikan, kesuksesan bisa diraih dengan perjuangan dan kerja keras.
Meski mental sempat dijatuhkan oleh teman, namun sosoknya memilih menutup telinga. Terbukti, kini dia berhasil menjadi pengusaha keripik kaca hingga memperkerjakan puluhan tetangga satu kampung.
Berikut ulasan selengkapnya, dilansir dari kanal YouTube Naik Kelas, Selasa (7/11).
Dia adalah gadis cantik bernama Ai Iip Apipah. Di usianya yang masih belia, gadis asal Ciamis ini justru telah mencapai kesuksesan.
Ai telah menjadi pemilik dari sebuah usaha oleh-oleh khas Ciamis. Memiliki omzet hingga ratusan juta, kini Ai dan keluarga pun telah memiliki hunian mewah.
Dalam video, Ai menceritakan awal mula bisnisnya yang rupanya telah dirintis sejak SMA. Hal itu bermula saat dirinya dan sang ibunda mencoba untuk mengolah keripik kaca dengan inovasi.
"Mungkin karena ada peluang dan kesempatan. Dulu ada punya teman sekolah dan mama di rumah suka masak makanan yang unik-unik. Nah bikin inovasi beledag," tuturnya.
Tak puas hanya mengolah saja, Ai pun menjajal untuk menjajakan keripik buatannya sendiri. Kala itu, dia mencoba peruntungan untuk berjualan di sekolah.
"Pas waktu itu, udah lah coba kita jual di sekolah," terangnya.
Tanpa modal, Ai melenggang mencoba menjual keripik kaca hasil racikannya bersama sang ibunda.
"Dulu modalnya bisa dikatakan nol rupiah. Karena menggunakan bahan-bahan yang ada di rumah," sambungnya.
Namun bukan perjuangan namanya jika tak menemui rintangan. Kala itu, Ai pun mengungkap seringkali menemui kendala. Bukan ditumpahkan ke orangtua, Ai justru memilih untuk memendam segala duka.
"Awal-awal merintis itu saya sering menangis, tapi semua saya pendam. Karena takut nantinya malah ga dibolehin jualan lagi," katanya.
Mendapat Ejekan
Salah satunya, Ai seringkali mendapat ejekan jika dirinya bau badan. Meski demikian, Ai segera beranjak dan tak bersedih hati terlalu lama.
"Dulu ada yang ga suka, ga mau sekelas. Kayak 'aku ga mau sekelas sama Ai, (dia) bau beledag, terus pernah juga ditolak sama kantin," ceritanya.
"Jadi otomatis membuat mental saya gimana gitu ya," terangnya.
Terbukti, kini Ai pun mampu menjadi pengusaha. Keripik kaca hasil racikannya berhasil mendapat pujian. Semakin lama, Ai mendapat banyak pelanggan.
Hal ini membuat Ai menjadi pusat perhatian di kala wabah Covid melanda. Total lebih dari 30 orang tetangga berhasil ditolong dengan menjadi karyawan di usaha miliknya.
"Dulu pas covid, karyawan saya dari yang tadinya belasan jadi ada lebih dari 50 orang. Mereka ada yang (karena) bangkrut, kena PHK," terangnya.
Ai mengungkap, dia merasa begitu bersyukur dapat membantu masyarakat.
"Alhamdulillah, bisa membantu masyarakat," ungkapnya.
Sering Berbagi
Selain pantang menyerah, ada satu kunci keberhasilan yang diungkapnya. Rupanya, Ai merupakan sosok gadis yang gemar berbagi.
"Dulu kalau ada sisa, saya bagikan ke teman-teman. Soalnya kalau dibawa lagi ke rumah, takut bikin orang tua sedih," ceritanya.
Menurutnya, berbagi tak membuat dirinya kurang harta. Namun justru sebaliknya.
"Banyak sedekah. Kalau saya berpikirnya, semakin kita kasih banyak, maka Allah akan kasih gantinya," pungkasnya.