Hampir Punah karena Dianggap Rumit, Ini Fakta Menarik Seni Pakemplung Khas Cianjur
Kesenian ini belakangan terancam punah karena dianggap rumit dan terlalu sakral
cianjurKesenian ini belakangan terancam punah karena dianggap rumit dan terlalu sakral
Hampir Punah karena Dianggap Rumit, Ini Fakta Menarik Seni Pakemplung Khas Cianjur
Cianjur tak hanya terkenal dengan seni tetembangan mamaos yang melegenda hingga sekarang.
Wilayah berjuluk Kota Santri itu rupanya memiliki kesenian nenek moyang lainnya yang menarik yakni Pakemplung.
Kesenian Pakemplung selalu menarik untuk disimak, lantaran terdiri dari lantunan gamelan Sunda dan tarian yang penuh kelembutan.
-
Bagaimana tampilan Alun-alun Ciranjang? Secara tampilan Alun-alun Ciranjang sangat estetik.Warga kemudian terlihat antusias mendatangi alun-alun, untuk bermain bersama anak, atau sekedar menikmati suasana. Tak sedikit juga yang melakukan aktivitas swafoto.
-
Apa yang dimaksud dengan kue sengkulun? Kue sengkulun merupakan kue basah mirip dengan kue keranjang yang memiliki cita rasa manis, dengan tekstur yang lunak, kenyal, dan lembut. Bedanya, kue ini memiliki tekstur permukaan yang cenderung kasar dari bahan kelapa parut yang dicampurkan di dalamnya.
-
Kenapa Seni Benjang terjadi? Kesenian ini mulanya sebagai permainan gulat para pemetik kopi di kebun setelah selesai bekerja.
-
Kapan Benteng Pendem di Cilacap dibangun? Benteng pendem ini merupakan benteng peninggalan Belanda yang sudah ada sejak tahun 1861. Ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang bisa mengedukasi tentang sejarah terutama ketika penjajahan Belanda.
-
Bagaimana kesenian Tayuban Cirebon dipertunjukkan? Pertunjukkan Tayuban Dalam pementasannya, kesenian ini dilakukan oleh seorang penari yang disebut ronggeng dan diiringi pemusik karawitan seperti kendang, goong, kenong, gamelan, kecrek dan suling. Musiknya cenderung dinamis, namun didominasi tempo lambat. Penarinya juga menggunakan selendang yang akan diberikan kepada tamu yang disambut untuk ikut menari.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
Biasanyan, warga mementaskannya saat masuk musim panen. Ini terkait fungsinya sebagai media rasa syukur akan banyaknya beras yang didapat setelah ditanam selama beberapa bulan.
Namun sayangnya, kesenian ini belakangan terancam punah karena dianggap rumit dan terlalu sakral. Berikut informasi tentang seni Pakemplung yang mulai sulit dijumpai.
Gunakan Musik Sakral
Mengutip Instagram Disparbud Cianjur, musik menjadi unsur pendukung dari tradisi nenek moyang ini. Biasanya, instrumen yang digunakan berupa kendang, kenong, gong sampai rebab gesek.
Foto: Niknik Dewi Pramanik
Agar suasana semakin terasa, turut hadir sinden yang menyanyikan tetembangan lawas dengan pesan khusus seputar pertanian maupun kehidupan sosial masyarakat perkampungan.
Musik dan sinden yang saling bersahutan menciptakan suasana sakral yang mengalun lembut, terlebih adanya seorang penari yang meliukkan tubuh dan jarinya secara tenang dan perlahan.
- Tak Kenal Gengsi, Perempuan 20 Tahun Ini Sukses Jadi Juragan Sapi dan Raup Omzet Ratusan Juta
- Jadi Kudapan Khas Pandeglang, Ini Fakta Menarik Kue Jojorong yang Sudah Ada Sejak Kesultanan Banten
- 8 Fakta tentang Anak Kedua, Lebih Tangguh dan Mudah Bergaul
- Fakta Anak Ketiga dalam Percintaan, Bisa Bikin Nyaman?
- Libur Lebaran, Desa Wisata Penglipuran Bali Dikunjungi 6.000 Orang per Hari
- Ternyata Istri Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas juga Jadi Korban Kecelakaan Bus, Begini Kondisinya
Dipersembahkan untuk Dewi Kesuburan
Dalam catatan jurnal berjudul “Makna Simbolik dan Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Seni Pakemplung di Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur” Karya Niknik Dewi Pramanik, Reiza D. Dienaputra, Bucky Wibawa Karya Guna, Muhamad Adji, disebutkan maksud dari pertunjukan ini.
Gong dan kenong sebagai alat musik untuk mengiringi Pakemplung.
Biasanya, kesenian ini digelar oleh masyarakat pertanian yang ada di Cianjur sebagai rasa bersyukur akan hasill panen yang melimpah.
Lantunan musik dan gerakan tari yang ditampilkan merupakan persembahan khusus kepada Dewi Kesuburan di kalangan masyarakat Cianjur bernama Nyi Pohaci.
“Seni Pakemplung aya dina ritual ngampih pare keur nyukakeun nyai (Seni Pakemplung ada dalam ritual mengangkut padi untuk berterima kasih kepada Nyi Pohaci),” tulis dalam jurnal.
Kesenian yang Rumit
Salah satu pelaku seni Pakemplung dari Kampung Tegal Bungur, Desa Wanasari, Kecamatan Naringgul, Narjo mengatakan bahwa saat ini seni tersebut terancam punah.
Ini didasarkan hilangnya minat anak muda untuk melestarikannya dan menampilkannya dengan baik, sesuai pesan leluhur.
Kendang dan gong besar yang juga sebagai penjaga irama dari seni Pakemplung yang hampir punah di Cianjur.
Selain itu, Narjo juga menyebut jika Pakemplung merupakan kesenian yang rumit. Sebab, keindahan secara makna dan pesan seputar kebaikan Nyi Pohaci arus terus dibawa dan saat ini anak muda belum memahami hingga ke arah sana.
Kemudian, pakemplung juga sering diadakan dengan sejumlah ritual leluhur agar kebaikan panen bisa terus berlanjjut di masa mendatang.
Hadirkan Sesajen
Pelaksanaannya diawali dengan ritual ngukus atau ngarajah yaitu meminta izin kepada para eluhur agar diberikan keselamatan ketika melaksanakan pertunjukan.
Kemudian pelaksanaannya juga untuk meminta keselamatan dari unsur pendukung Pakemplung, baik itu pemain, penonton dan pengundangnya.
Pelaksanaan ngukus dibarengi dengan penyediaan sesajen berupa telur, daging ayam maupun sapi mentah dan lainnya.
Sesajen kemudian disimpan di dalam saung yang diletakan di depan panggung. Ini yang kemudian disebut proses nyukakeun Nyai, di mana peritualan secara sakral yang mempersembahkan sesajen secara batiniah dipersembahkan untuk nyukakeun nyai.
Terancam Punah
Karena tidak ada yang meneruskan, kesenian Pakemplung diketahui dalam kondisi rawan. Rata-rata para pelaku seninya adalah mereka yang usianya di atas paruh baya.
Narjo kemudian mengibaratkan bahwa pertunjukan Pakemplung mirip sisindiran, yang terdiri dari sejumlah sampiran atau bungkus serta isi.
Secara tampilan, seni pakemplung ini boleh dimainkan dan bisa diajarkan pada siapapun. Akan tetapi secara isi, seni Pakemplung hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mampu melaksanakan ritual dalam nyukakeun Nyai.