Uniknya Seni Misdaq Karawang yang Hampir Punah, Kolaborasikan Musik Kasidah dengan Dangdut Jaipong
Kesenian ini menghasilkan kolaborasi unik antara kasidah dengan dangdut jaipong.

Kesenian ini menghasilkan kolaborasi unik antara kasidah dengan dangdut jaipong.

Uniknya Seni Misdaq Karawang yang Hampir Punah, Kolaborasikan Musik Kasidah dengan Dangdut Jaipong
Di tengah pesatnya modernitas, ternyata Kabupaten Karawang, Jawa Barat, memiliki kesenian tradisional bernama Misdaq.

Kesenian ini terbilang unik karena terdiri dari gabungan musik kasidah dengan dangdut jaipong yang juga terkenal di Karawang.
Salah satu keunikan Misdaq adalah adanya sinden yang melantunkan lagu-lagu Sunda dengan suara merdu dan tinggi.
Sayangnya, kesenian Misdaq kini hampir punah karena tergusur kesenian modern. Intip fakta uniknya.
Gunakan alat musik rebana
Lantunan alat musik rebana, hadrah maupun genjring menjadi pengiring kesenian dari pedesaan Karawang itu.
Irama ketukannya juga tak jauh berbeda dengan seni kasidah yang identik dengan budaya Islami.
Para pemainnya memukulkan rebana, hadrah dan genjring dengan tempo cepat untuk mengiringi musik Sunda yang dibawakan.

Sinden jadi pemanis Misdaq
Hal yang membedakan antara Misdaq dengan seni kasidah adalah adanya sinden yang menyanyikan secara penuh lagu yang dibawakan.
Sinden, menjadi satu-satunya perempuan yang terlibat di kesenian tersebut dengan peran yang cukup besar yakni sebagai penyelaras irama.
Sinden memiliki tugas menyanyi, baik dengan lagu-lagu Sunda kontemporer, jaipong termasuk musik tradisional.
Penabuh misdaq merupakan ahli penabuh kendang Sunda
Uniknya warna musik Misdaq juga tidak terlepas dari para pemain kasidah yang jago menabuh kendang Sunda.
Irama rampak khas kendang jaipong sangat unik ketika diaplikasikan di Misdaq. Satu lagi. Kecrek juga membawa warna yang unik dari kesenian Misdaq.

Kepanjangan misdaq
Sementara itu, misdaq merupakan singkatan dari Musik Irama, Seni, Dangdut, Orkes, Kasidah.
Mulanya Misdaq muncul dengan menyajikan musik keagamaan. Namun, perlahan konsepnya berubah seiringi berkembangnya kesenian musik pop Sunda, seperti dangdut dan jaipong.
Biasanya, warga Karawang akan menanggap tradisi ini untuk acara pesta serta hiburan kemasyarakatan.
Saat ini seni misdaq masih bisa ditemui khususnya di Desa Mulyasari, Kecamatan Ciampel serta Rengasdengklok.
(Sumber: YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX)
