Jenderal Hoegeng mau tendang pengusaha anak emas Soekarno
Pengusaha itu mencoba menyogok Hoegeng agar diberi paspor diplomatik. Hoegeng pun naik pitam.
Periode 1960an, salah satu modus penyelundupan adalah menggunakan paspor diplomatik. Banyak kemudahan bagi pemegang paspor diplomatik, misalnya membayar bea masuk yang jauh lebih sedikit untuk barang elektronik, motor dan mobil.
Tentu saja ketentuan aslinya, pemegang paspor diplomatik hanya untuk diplomat Republik Indonesia yang bertugas di luar negeri. Tapi para penyelundup ini licin. Mereka memalsukan paspor diplomatik, atau menyuap petugas imigrasi agar mengeluarkan paspor imigrasi. Tak lupa menyuap petugas bea cukai saat mereka akan memasukkan barang lewat bandara atau pelabuhan.
Pihak Imigrasi dan Bea Cukai kotor sekali kala itu. Maka Presiden Soekarno menunjuk Jenderal Hoegeng Imam Santosa sebagai Kepala Jawatan Imigrasi. Dia diberi tugas untuk membongkar penyelundupan di sana.
Hoegeng segera mengamati pos barunya. Dia sadar rupanya di Jawatan Imigrasi bukan orang imigrasi yang berkuasa, melainkan Angkatan Darat, intel, polisi, dan orang kejaksaan. Petugas Imigrasi hanya tukang cap belaka.
Hal itu dikisahkan Hoegeng dalam biografinya yang ditulis Ramadhan KH dan Abrar Yusra terbitan Pustaka Sinar Harapan tahun 1993.
Maka Hoegeng berusaha mengubahnya sekuat tenaga. Jangan harap ada orang bisa main-main lewat imigrasi. Pegawai yang menerima suap dari pengusaha langsung ditindak.
Suatu hari seorang pengusaha kaya raya asal Aceh datang menemui Hoegeng. Semua orang tahu pengusaha itu anak emas Presiden Soekarno . Saat Soekarno meminta pengusaha menyumbang untuk kepentingan revolusi dan konfrontasi dengan Malaysia, si pengusaha menyumbang Rp 50 juta. Jumlah terbanyak kala itu.
Tapi sumbangan itu tidak cash. Untuk mencari dana sebesar Rp 50 juta, si pengusaha meminta izin monopoli karet di Sumatera. Soekarno memberikannya.
Rupanya pengusaha itu meminta paspor diplomatik yang punya kekebalan hukum internasional. Tentu saja Hoegeng menolaknya. Masak pengusaha minta paspor diplomatik? Lagipula untuk menerbitkan paspor diplomatik, imigrasi harus berkoordinasi dengan kementerian luar negeri.
Hoegeng terus menolak. Tapi si pengusaha dengan percaya diri terus mendesak Hoegeng.
"Begini saja kita sebagai sesama manusia saling membantu saja. Tak ada sulitnya bagi saudara memberi saya paspor diplomatik, artinya membantu saya bebas ke luar negeri. Apa bantuan yang bisa saya berikan untuk saudara? Katakan saja kepada saya, berapa biaya rumah dan keluarga yang saudara butuhkan setiap bulan? Berapa ratus-ratus ribu rupiah per bulan?" kata Hoegeng menirukan tawaran pengusaha itu.
Hoegeng naik pitam. Dia sangat tersinggung melihat polah pengusaha itu. Disangkanya dengan uang semua bisa dibeli. Hoegeng marah benar. Dia berdiri dan berkata dengan nada tinggi sambil menunjuk ke arah pintu.
"Saudara lihat pintu itu? Jadi saudara tinggal pilih: Keluar baik-baik atau saya tendang ke luar pintu itu! Persetan dengan uang kamu itu!" bentak Hoegeng sekeras-kerasnya.
Pengusaha itu gelagapan, tubuh Hoegeng lumayan tinggi untuk orang Indonesia. Takut juga si pengusaha kalau benar-benar ditendang keluar. Dia segera pergi meninggalkan Hoegeng.
Cerita ini masih berlanjut. Saat Hoegeng menemui Presiden Soekarno ternyata secara kebetulan ada si pengusaha di Istana. Hoegeng pun langsung menyindirnya.
"Nah ini pengusaha anak emas bapak lho ya?" sindir Hoegeng.
Soekarno tertawa. "Memang kenapa?"
"Untuk Bapak ketahui, dia mencoba menyogok atau membeli saya agar dikasih paspor diplomatik," beber Hoegeng.
Soekarno terdiam beberapa detik. Dia lalu bertanya dengan tegas pada pengusaha itu. "Heh, kamu! Apa iya?"
Namun si pengusaha hanya duduk dan menunduk malu di kursinya. Tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya yang semula gemar omong besar.
Dia belajar satu hal, Hoegeng tak bisa dibeli.
Baca juga:
Cerita 1.000 akuntan pun tak bisa bongkar korupsi Bea Cukai
Penyelundup cantik nan seksi rayu Jenderal Hoegeng supaya bebas
Sekelas Hoegeng pun tak berdaya lawan penyelundup Robby Tjahjadi
Robby Tjahjadi, penyelundup paling fenomenal di Indonesia
Legenda penyelundup yang berjasa untuk Republik Indonesia
-
Apa yang disita Bea Cukai Soekarno Hatta? Puluhan kilogram sisik tenggiling yang digagalkan itu dikemas dalam lima paket, yang diperkirakan nilainya mencapai Rp3 miliar. Paket itu dengan pemberitahuan cassava chips dan saat diperiksa didapati keripik singkong bercampur sisik tenggiling yang telah dikeringkan," tegas Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, Rabu (20/12).
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa prakiraan cuaca di Jakarta hari ini? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.