Jenderal TNI Saksikan Prajurit Bombardir Dua Pesawat Musuh
Prajurit menembak menggunakan meriam hingga rudal hingga pesawat hancur berkeping-keping.
Prajurit menembak menggunakan meriam hingga rudal hingga pesawat hancur berkeping-keping.
Jenderal TNI Saksikan Prajurit Bombardir Dua Pesawat Musuh
Pussenarhanud TNI AD menggelar Latihan Menembak Senjata Berat (Latbakjatrat) Terintegrasi TA 2023 yang diikuti oleh seluruh satuan Arhanud yang ada di Indonesia.
Sebanyak 550 Prajurit dari seluruh Satuan Jajaran Arhanud TNI AD dikerahkan dalam latihan tempur ini di Lapangan Tembak AWR (Air Weapon Range) TNI AU Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
- Dua Prajurit TNI Sikapnya Bak Jenderal Soedirman, Panglima Yudo Margono Langsung Beri Penghargaan
- Merinding, Pesan Kasad Dudung kepada Prajurit TNI yang Akan Berangkat Tugas 'Jangan Sampai Pulang Nyawa ya'
- Deretan Ulah Prajurit TNI yang Bikin Heboh hingga Berujung Bui
- Jawaban Prajurit ini Bikin Jenderal TNI Garuk Kepala, Antara Jujur Atau Polos
Latihan tersebut disimulasikan situasi perang dengan skenario 2 pesawat tempur musuh jenis super tucano terbang memasuki wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keberadaan 2 pesawat ini terpantau radar CM 200 (shikra) yang mampu menjangkau hingga jarak 250 km.
Setelah dilakukan koordinasi, pasukan Arhanud yang menerima perintah kemudian melakukan penembakan ke pesawat menggunakan meriam hingga rudal mistral dan strastreak hingga akhirnya dua pesawat musuh tersebut hancur berkeping-keping.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI, Dr. Dudung Abdurachman mengatakan tujuan dari digelarnya latihan tempur ini untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit dalam mengawaki alutsista serta melatih kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman musuh.Dalam latihan tempur tersebut, sejumlah alutsista andalan TNI AD juga dikerahkan seperti rudal-rudal canggih yang dilengkapi oleh Radar Shikra yang mampu menjangkau sampai 250 km, radar MCV dengan jarak jangkau 30 km serta berbagai jenis meriam yang dimiliki satuan Arhanud.
Selayaknya situasi perang, latihan tempur ini memiliki medan menyerupai pertempuran sebenarnya. Hal ini diharapkan untuk melatih prajurit agar memiliki naluri tempur.
“Ini untuk melatih naluri prajurit kami dalam kondisi dan waktu apapun serta andal dalam menghadapi ancaman serangan pesawat udara maupun rudal balistik,” jelas Dudung, Kamis (28/9).
Selain rudal balistik, dalam simulasi perang ini juga dilakukan uji tembak terhadap beberapa meriam Arhanud dengan berbagai ukuran kaliber peluru.
Dudung mengatakan, ke depan untuk mengoptimalisasikan kemampuan prajurit, pihaknya bakal melakukan modernisasi alutsista sesuai kondisi ancaman global zaman sekarang.
"Ke depan akan kami sampaikan ke Menhan kondisi alutsista terutama meriam yang kami miliki untuk dilakukan modernisasi sehingga terus berkembang sesuai ancaman saat ini,” terang Dudung.