JK: Dulu ada menteri LGBT dan tetap menjabat
Sosok menteri tersebur tetap menjabat sebagai menteri meski penyimpangan seksualnya sudah diketahui publik.
Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara soal pro kontra LGBT (lesbian, gay, bisexual, transgender) di tanah air. Menurut JK setiap warga Indonesia berhak mendapatkan pendidikan dan layanan pemerintah. LGBT pun dinilai sebagai hak.
JK mengatakan, pada pemerintahan terdahulu, Indonesia memiliki sosok menteri yang mengalami penyimpangan seksual atau LGBT. Sosok menteri tersebut tetap menjabat sebagai menteri meski penyimpangan seksualnya sudah diketahui publik.
"Jika Anda ingat di Indonesia, dulu ada menteri (LGBT), dan masih menjadi menteri (saat itu). Bahkan masyarakat sudah mengetahuinya dan tak masalah," kata JK dalam acara Indonesia Summit 2016 di Hotel Shangrila, Jakarta, Kamis (25/2).
Namun demikian, mantan Ketua Umum Golkar ini tak menyebut siapa menteri yang dimaksud. Seperti diketahui, belakangan ramai isu LGBT di tanah air. Bahkan, lembaga seperti MUI pun ikut angkat bicara.
MUI dan sejumlah ormas menilai, komunitas LGBT bertentangan dengan konstitusi dan hukum agama.
"Pendapat ini didasarkan pada aktivitas LGBT yang diharamkan Islam," ujar Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin dalam konferensi pers di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu (17/2).
Baca juga:
Anggota Komisi I DPR setuju KPI larang TV tampilkan peran banci
Pria-pria ini kerap tampil kebanci-bancian saat di TV
Menanti ketegasan Presiden Jokowi soal LGBT
Darurat LGBT, PKS usul penyusunan RUU anti penyimpangan seksual
Kaum LGBT yang ketahuan di Banda Aceh akan ditangkap
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Mengapa Jusuf Kalla bingung dengan penetapan Karen Agustiawan sebagai terdakwa? Saya juga bingung kenapa dia jadi terdakwa, bingung karena dia menjalankan tugasnya," kata JK.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.