JK minta masyarakat lebih cerdas pilih obat
Tidak hanya sistem berobat masyarakat yang ditata, distribusi tenaga kesehatan, terutama dokter juga ditata pemerintah.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, pemerintah terus mengupayakan pemerataan fasilitas kesehatan di seluruh wilayah Indonesia. JK menegaskan, tidak hanya sistem berobat masyarakat yang ditata, distribusi tenaga kesehatan, terutama dokter juga ditata pemerintah.
"Kan sekarang sistem kesehatan nasional itu mulai dari tingkat primer tadi Puskesmas, kemudian rumah sakit dan sebagainya. Itu memang bukan hal baru, sejak dulu gitu cuma harus diperbaiki kelengkapan dari pada di bawah ini. Termasuk bagaimana penugasan dokter itu lebih baik," papar JK di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta Pusat, Rabu (11/11).
JK juga meminta masyarakat untuk tetap berhati-hati dan teliti sebelum mengonsumsi obat.
"Obat itu beberapa macam. Ada yang generik dan ada yang paten. Sebenernya generik dan paten tidak jauh beda kan. Sama aja. Cuma harganya berbeda jauh. Jadi pasien juga harus cerdas," tutur JK.
Menurutnya, pemerintah akan membereskan jalur distribusi obat, lantaran tidak setiap obat tersedia di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu juga pemerintah tetap menjaga kualitas obat, terlebih lagi dari peredaran obat palsu.
"Tentu kita akan periksa alur distribusi obat macam mana. Nanti minta KPPU periksa alur obat macam mana agar itu jangan seperti sekarang ini," ucap JK.
Baca juga:
RGM, bocah gizi buruk ditinggal mati ibu & diterlantarkan bapak
Ini kaki bionik untuk prajurit TNI disabilitas
Resmikan gedung RSUD Koja, Ahok sekalian jenguk bocah kurang gizi
Layani kesehatan warga Kepulauan Seribu, Ahok mau beli helikopter
Ahok ingatkan warga DKI Jakarta pakai kondom kalau ingin 'nakal'
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.