JK sebut Komjen Budi Waseso lebih cocok jadi kepala BNN
"Kejahatan narkoba lebih banyak untuk ditangkap, jadi kan bagus di kelas sana," kata JK.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan Komjen Budi Waseso lebih cocok jadi kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Menurut JK, kejahatan narkoba di Indonesia sangat banyak.
"Kejahatan narkoba lebih banyak untuk ditangkap, jadi kan bagus di kelas sana (BNN)," kata JK di Kementerian PU-Pera, Jakarta, Kamis (4/9).
Oleh karena itu, kata JK, pergantian Budi Waseso dari Kabareskrim merupakan hal yang biasa. "Menteri saja ditukar-tukar apalagi polisi," katanya.
JK pun membantah kalau mutasinya Budi Waseso karena ada tekanan dari partai politik. "Enggak ada. Apa unsur politisnya? Enggak ada. Profesionalisme saja yang baik," ucapnya.
Seperti diketahui, Kabareskrim Komjen Budi Waseso resmi bertukar posisi dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar. Keputusan itu berdasarkan Telegram Rahasia yang dikeluarkan Kapolri dengan nomor ST/1847/IX/2015.
Selain Budi Waseso dan Anang Iskandar yang bertukar posisi, sejumlah perwira tinggi dan perwira menengah juga mengalami rotasi jabatan. Belum diketahui kapan acara serah terima jabatan itu bakal dilakukan.
Baca juga:
Komjen Budi Waseso minta mutasinya tidak dipersoalkan
Kapolri sebut rotasi Komjen Budi Waseso hal biasa di Polri
Budi Waseso dicopot, Demokrat minta Polri bebas kepentingan
Mabes Polri: Sekarang darurat narkoba, Budi Waseso dibutuhkan
Jadi kepala BNN, Budi Waseso janji sikat sindikat dan mafia narkoba
Politisi PDIP duga RJ Lino bagian mafia di lingkar Istana
Meski dimutasi, Budi Waseso tegaskan kasus PT Pelindo jalan terus
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
-
Siapa yang menunjuk Jenderal M Jusuf sebagai Panglima TNI? Presiden Soeharto selalu punya pertimbangan saat memilih Panglima TNI. Tidak selalu melewati jalur reguler seperti yang lazim dilakukan saat ini. Atau menunjuk satu dari kepala staf angkatan. Saat memilih Jenderal M Jusuf menjadi Panglima TNI tahun 1978 pun Soeharto mengejutkan banyak pihak.