Jokowi Ajak Berdamai dengan Corona, Arah Kebijakan Pemerintah Dipertanyakan
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai pernyataan Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menimbulkan tanda tanya mengenai arah kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak masyarakat hidup berdamai dengan Covid-19 atau virus Corona. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai pernyataan Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menimbulkan tanda tanya mengenai arah kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19.
"Wacana tersebut menimbulkan hal kemana sebenarnya arah kebijakan pemerintah dalam menangani Covid-19?" kata Kepala Bagian Dukungan Pengkajian dan Penelitian Komnas HAM Mimin Dwi Hartono dalam pesan singkat Sabtu (23/5).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Pernyataan Jokowi berbeda dengan kebijakan pemerintah yang disampaikan sebelumnya. Pemerintah mengajak masyarakat untuk perang melawan Covid-19.
"Sehingga muncul dugaan, apakah pemerintah sudah menyerah dan tidak mempunyai kemampuan dan kemauan untuk menangani Covid-19?" ucap Mimin.
Dia menjelaskan pernyataan mantan Wali Kota Solo tersebut berbanding terbalik dengan ancaman dan dampak dari pandemi saat ini. Yaitu hak masyarakat untuk hidup, sosial hingga ekonomi.
"Wacana berdamai dengan Covid-19 berkebalikan dengan ancaman dan dampak Covid-19 atas hak masyarakat untuk hidup, hak atas kesehatan, dan hak sosial dan ekonomi masyarakat yang terdampak olehnya secara masif dan meluas," jelas Mimin.
Ajakan Berdamai dengan Corona
Sebelumnya, Presiden Jokowi menjelaskan nantinya masyarakat bisa beraktivitas normal kembali. Tetapi harus menyesuaikan dan hidup berdampingan dengan Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyatakan bahwa terdapat potensi bahwa virus ini tidak akan segera menghilang dan tetap ada di tengah masyarakat.
"Informasi terakhir dari WHO yang saya terima bahwa meskipun kurvanya sudah agak melandai atau nanti menjadi kurang, tapi virus ini tidak akan hilang. Artinya kita harus berdampingan hidup dengan Covid. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, berdamai dengan Covid. Sekali lagi, yang penting masyarakat produktif, aman, dan nyaman," ucap Jokowi.
Jokowi menjelaskan hidup berdampingan dengan Covid-19 bukan berarti menyerah dan menjadi pesimis. Sebab itu kata Jokowi, jadi titik tolak menuju tatanan kehidupan baru masyarakat untuk dapat beraktivitas kembali sambil tetap melawan ancaman Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Pemerintah akan mengatur agar kehidupan kita berangsur-angsur dapat kembali berjalan normal sambil melihat dan memperhatikan fakta-fakta yang terjadi di lapangan," ucapnya
Jokowi pun menegaskan keselamatan masyarakat tetapi harus menjadi prioritas. Kebutuhan saat ini sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini.
"Itu keniscayaan, itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru," jelas Jokowi.
Virus Mematikan, Tak Bisa Berdamai
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menolak berdamai dengan virus Corona. Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), itu menegaskan, Covid-19 ini termasuk ganas, sehingga tak bisa diajak berdamai.
"Ini kan virus ganas dan tidak pilih-pilih siapa. Tidak bisa diajak berdamai, kalau namanya berdamai itu, kalau dua-duanya berdamai. Kalau kita hanya ingin berdamai tapi virusnya enggak, bagaimana," kata dia pada webinar Universitas Indonesia: 'Segitiga Virus Corona', Selasa (19/5).
JK juga mempertanyakan penggunaan istilah berdamai. Sebab, dia berpendapat bahwa perdamaian hanya bisa terwujud jika kedua belah pihak sama-sama punya keinginan menyudahi perang.
"Kurang pas sebenarnya. Karena damai itu harus kedua belah pihak. Tidak ada perdamaian bagi mereka. Bahwa you bisa kena, bisa mati," ungkap JK.
"Mungkin kebiasaan kita yang harus berubah. Itu mungkin dianggap hidup berbarengan, pakai masker terus, cuci tangan terus. Tapi tidak berarti kita berdamai, tidak ada. Karena risikonya mati," tambah dia lagi.
(mdk/noe)