Jokowi Anggap JIS Tak Penuhi Standar, Pakar Ini Ungkap Fakta Lain
Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta agar Jakarta International Stadium (JIS) direnovasi. Sebab, stadion karya Anies Baswedan tersebut dianggap tidak memenuhi standar. Terlebih, JIS rencananya bakal menjadi tempat pertandingan Piala Dunia U-17 akhir 2023 mendatang.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta agar Jakarta International Stadium (JIS) direnovasi. Sebab, stadion karya Anies Baswedan tersebut dianggap tidak memenuhi standar. Terlebih, JIS rencananya bakal menjadi tempat pertandingan Piala Dunia U-17 akhir 2023 mendatang.
Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna menilai, standar teknis di dalam JIS sudah layak untuk mengadakan U-17.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di acara penetapan Prabowo-Gibran? Anies-Cak Imin menjelaskan alasannya menghadiri acara penetepan capres-cawapres terpilih yang digelar KPU. "Ini sebuah proses bernegara dan kita menghormati proses bernegara ini hingga tuntas.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
Anggota Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) DKI Jakarta itu menjelaskan, standar teknis dimaksud adalah kelayakan dari persyaratan rumput dan teknis di dalam stadion. Termasuk, faktor keamanan, kenyamanan, dan internal dalam konteks kegiatan olahraga.
Selain itu, ada juga aspek evakuasi jika terjadi keadaan darurat dan sebagainya. Secara singkat, aspek teknis ini adalah internal stadion itu sendiri.
"Sebenarnya kalau dari Jakpro dan teman-teman lain, saya sendiri sudah meninjau JIS waktu itu, memang dalam aspek masalah teknis, masalah kelayakan di dalam stadion bisa dikatakan masih dalam konteks yang bisa diterima, artinya masih memenuhi persyaratan," kata Yayat ketika dihubungi, Jumat (30/6).
Meski demikian, harus ada tim investigasi dari FIFA yang menginvestigasi langsung kelayakan aspek teknis JIS.
"Harus ada tim investigasi, di mana di mata penyelenggara, sebuah stadion itu dinyatakan layak tidak layak. Itu adalah mengacu kepada referensi yang mereka gunakan baik di dalam praktik kebijakannya maupun praktik pelaksanaan event sendiri di stadion-stadion besar dunia lainnya. Itu adalah hak otoritas dari FIFA," ujar Yayat.
©2023 Merdeka.com/lydia fransisca
Kemudian, Yayat mencatat, beberapa hal yang harus dibenahi di stadion JIS. Hal tersebut adalah akses masuk stadion, akses mendapatkan tempat parkir, dan akses menuju arah stadion.
"Harus diakui bahwa posisi JIS itu tidak berada di lingkup struktur jaringan jalan utama. Nah itu yang biasanya dikhawatirkan terjadinya penyempitan ada semacam keterbatasan," jelas Yayat.
Artinya, kata dia, kalau ada kejadian huru-hara akan terjadi bottleneck sebagai pintu keluar massa.
"Mudah-mudahan kalau pertandingan internasional nanti penonton lebih tertib ya. Karena sudah ada semacam pengamanan dan pengendalian," sambungnya.
©2023 Merdeka.com/lydia fransisca
Tak hanya itu, permasalahan yang ia soroti adalah aksesibilitas. Jalan menuju JIS hanya tersedia di jalan menuju Ancol atau Jalan R. E. Martadinata.
"Itu keluar masuk akan sempit. Di situ sebenarnya ada stasiun KRL mau dikembangkan. Bagaimana nanti ketika dalam cara besar itu akses ke stadion itu mudah atau gampang," ucap Yayat.
Di waktu yang sempit ini, Yayat berharap, Pemprov DKI dapat meniru Kemeterian PUPR yang bisa menata segala fasilitas dengan cepat disaat mempersiapkan ASEAN Games 2018 lalu dan PON di Papua pada 2021.
"Seperti PON di Papua kemarin ya, bagaimana PUPR itu mempersiapkan stadion Papua untuk itu bisa cepat, kemudian untuk ASEAN Games kemarin itu juga bisa cepat sekali oleh Kementerian PUPR," ujar dia.
"Artinya sinergi dan pengalaman PUPR yang didukung nanti oleh BUMN yang sudah punya pengalaman dalam pekerjaan-pekerjaan teknis skala besar," kata Yayat.
©2023 Merdeka.com/lydia fransisca