Jokowi: ASEAN Sepakat Tak jadi Proxy Kekuatan Manapun
Jokowi mengatakan ASEAN akan menjalin kerja sama dengan siapapun bagi perdamaian dan kemakmuran di kawasan.
Jokowi menyebut tantangan masa depan semakin berat dan mengakibatkan perebutan pengaruh oleh kekuatan besar.
Jokowi: ASEAN Sepakat Tak jadi Proxy Kekuatan Manapun
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa tantangan masa depan akan semakin besar dan mengakibatkan perubahan pengaruh oleh kekuatan besar.
Namun, Jokowi menegaskan bahwa ASEAN telah sepakat untuk tidak menjadi proxy bagi kekuatan manapun.
Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di JCC Senayan, Selasa (5/9). KTT ini dihadiri oleh pemimpin negara ASEAN dan negara mitra.
"Kita sadar dunia memang sedang tidak baik-baik saja. Tantangan masa depan semakin berat dan mengakibatkan perebutan pengaruh oleh kekuatan besar. Tapi ASEAN sudah sepakat untuk tidak menjadi proxy bagi kekuatan manapun,"
kata Jokowi saat menyampaikan pidatonya, sebagaimana disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (5/9).
merdeka.com
Dia menyampaikan bahwa ASEAN akan menjalin kerja sama dengan siapapun bagi perdamaian dan kemakmuran di kawasan. Untuk itu, Jokowi meminta agar tak ada pihak yang menjadikan ASEAN sebagai arena rivalitas.
"Jangan jadikan kapal kami ASEAN sebagai arena rivalitas yang saling menghancurkan,"
ujar Jokowi.
merdeka.com
Jokowi meminta agar ASEAN dijadikan sebagai ladang untuk menumbuhkan kerja sama. Dia ingin ASEAN dijadikan untuk menciptakan kemakmuran dan stabilitas dunia.
"Menciptakan perdamaian yang tidak hanya bagi kawasan, tapi juga bagi dunia," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa 22 negara yang terdiri atas 11 negara ASEAN dan 9 negara mitra akan hadir pada KTT ASEAN di Jakarta.
Selain itu, Retno juga mengonfirmasi bahwa sejumlah organisasi internasional akan turut hadir dalam gelaran KTT ini.
“Plus organisasi internasional yang menjadi mitra ASEAN yaitu PBB, Sekjen PBB akan hadir, plus akan hadir juga World Bank, IMF, kemudian World Economic Forum, tadi IORA, PIF. Jadi totalnya ada 22 negara plus 9 organisasi internasional,"
kata Retno usai meninjau lokasi penyelenggaraan KTT ASEAN pada Jumat lalu (1/9).
merdeka.com