Jokowi: ASN Jangan Alergi Terhadap Teknologi dan Digitalisasi
Jokowi juga meminta ASN inovatif dan adapatif terhadap perubahan yang ada.
Jokowi mengingatkan, teknologi sangat penting untuk menghadapi tantangan zaman.
Jokowi: ASN Jangan Alergi Terhadap Teknologi dan Digitalisasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi inovatif dan adapatif terhadap perubahan yang ada. Jokowi tak ingin ASN hanya terpaku rutinitas yang monoton.
"Karakter ASN harus berubah jangan monoton, jangan terpaku rutinitas, harus inovatif, harus adaptif, terhadap perubahan yang ada," kata Jokowi saat membuka Rakernas Korpri di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Selasa (3/10).
Jokowi meminta regulasi yang menyulitkan dikurangi. Sebab, di era sekarang butuh kecepatan dan fleksibilitas untuk mengakselerasi program.
"Regulasi baik itu UU, permen, perda, nanti ada peraturan dinas, peraturan menteri, peraturan dirjen itu kurangi. Karena sekarang ini butuh fleksibilitas tinggi butuh kelincahan, karena perubahan sangat cepat sekali,"
ucap Jokowi.
merdeka.com
Kepala Negara juga meminta ASN tidak alergi terhadap teknologi dan digitalisasi. Menurutnya, digitalisasi adalah hal sangat penting yang tak bisa dicegah.
"Dan juga ASN jangan alergi terhadap teknologi dan digitalisasi, sangat penting tidak bisa kita cegah lagi mengejarnya harus lewat teknologi dan digitalisasi, karakter itu harus terus disampaikan pada seluruh anggota Korpri,"
jelas Jokowi.
merdeka.com
Jokowi mencontohkan kejadian TikTok Shop yang merugikan pedagang lokal UMKM. Mestinya, ASN bisa mengantisipasi kemajuan teknologi dengan regulasi.
"Kalau enggak siap yang kena seperti yang kejadian, TikTok Shop, bisa mengenai UMKM kita, mengenai pasar tradisional kita, e-commerce ini hati-hati bisa sangat baik kalau regulasinya mendukung bisa jadi sangat tidak baik jika regulasinya tidak memberikan backup. Itu mestinya tugas-tugas besar birokrasi kita ASN kita harus diubah orientasinya,"
pungkas Jokowi.
merdeka.com
Minta ASN Tak Keberatan Ditempatkan di Mana Saja
Jokowi kemudian menyinggung ASN yang tidak senang pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Jokowi mengatakan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah insentif bagi ASN yanh pindah ke IKN.
"Mengenai IKN, yang berkaitan dengan perpindahan, artinya Bapak/Ibu sekalian, saya dengar ada yang senang, ada yang enggak seneng (pindah ke IKN)," kata Jokowi.
"(IKN) ini adalah masa depan baru dan sudah disiapkan intensif," sambungnya.
Dia memahami perpindahan ASN ke IKN akan alot apabila tidak disiapkan insentif. Jokowi menyampaikan insentif yang disiapkan pemerintah sangat beragam mulai dari, rumah dinas berupa rumah tapak atau apartemen.
"Kalau enggak ada ini alot pasti, tapi kalau ada insentif kan beda. Rumah dinas, diberikan rumah tapak, maupun apartemen," ujarnya.
Selaim itu, kata Jokowi, pemerintah juga akan memberikan biaya pindah ke IKN untuk suami, istri, hingga anak. Kemudian, tunjangan hingga sejumlah fasilitas lainnya.
"(Ada) biaya pindah juga diberikan suami istri plus anak, ada tunjangan kemahalan. Dan fasilitas-fasilitas lainnya," tutur Jokowi.
Jokowi menuturkan ASN seharusnya tak keberatan ditempatkan di mana saja, termasuk IKN. Pasalnya, ASN biasa dipindah kerjakan di mana saja.
"Memang butuh jiwa pionir. Dulu ditempatkan di luar jawa saat zaman-zaman dulu kan biasa saja, sekarang kok jadi keliatannya kok agak rumit? Tapi kalau sudah ditunjuk bapak pindah, bapak pindah, ibu pindah, ibu pindah moga-moga semuanya selesai," pungkas Jokowi.