Jokowi Beri Atensi Khusus Kasus Guru Perkosa 21 Santri di Bandung
Terdakwa pemerkosaan belasan murid di bawah umur, Herry Wirawan dianggap pantas mendapatkan hukuman maksimal hingga kebiri. Proses persidangan akan dikawal langsung oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Jabar.
Terdakwa pemerkosaan belasan murid di bawah umur, Herry Wirawan dianggap pantas mendapatkan hukuman maksimal hingga kebiri. Proses persidangan akan dikawal langsung oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Jabar.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menilai, perbuatan Herry sangat membuat geram masyarakat.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Mengapa polisi mengancam akan menjerat keluarga para pelaku? Polisi mengancam keluarga dapat dijerat Pasal 221 KUHP karena dianggap menyembunyikan atau penghalang pelaku kejahatan.
-
Siapa yang bergantian mengasuh anak? Di sinilah peran Irfan Bachdim sebagai suami terlihat jelas. Ia tak segan untuk bergantian menggendong anak bungsu mereka yang masih membutuhkan banyak perhatian, memberikan Jennifer ruang untuk fokus pada pekerjaannya.
-
Bagaimana Sahroni ingin polisi memprioritaskan kasus pelecehan anak? Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak. “Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,” tambah Sahroni.
-
Bagaimana karakter anak terbentuk? Lima ciri ini mulai membentuk kepribadian anak pada masa pra-remaja, dan kombinasi dari ciri-ciri ini yang akhirnya membentuk kepribadian anak.
-
Apa saja ciri kepribadian anak? Lima Ciri Kepribadian pada Anak Seperti temperamen, ciri kepribadian telah dijelaskan dengan berbagai cara oleh peneliti yang berbeda. Salah satu teori kepribadian yang terkemuka memusatkan perhatian pada lima ciri kepribadian utama berupa: Keteraturan (Conscientiousness) Seseorang yang cenderung tepat waktu, bertanggung jawab, dan bekerja menuju tujuan jangka panjang dengan sedikit pengawasan. Kebajikan (Agreeableness) Seseorang yang menyenangkan, bersosialisasi positif, membantu orang lain, dan berkolaborasi baik dalam situasi kelompok. Keterbukaan terhadap Pengalaman (Openness to Experience) Orang yang kreatif, fleksibel, penasaran, dan berani. Neurotisme (Neuroticism) Seseorang yang cenderung mengalami kondisi emosional negatif secara teratur. Ekstroversi (Extroversion) Seseorang yang mendapatkan energi dari interaksi sosial.
"Kasus kekerasan (seksual) ini dilakukan, korbannya banyak, kemudian dilakukan berkali-kali," ucap dia di Kantor Kejati Jabar, Bandung, Selasa (14/12).
"Kami pun sudah ber-statement pelaku harus mendapatkan hukuman kebiri dan saya yakin seluruh masyarakat akan merasa puas ketika tuntutan yang diberikan kepada terdakwa ini hukuman seberat-beratnya," ia melanjutkan.
Bintang menyebut kasus ini pun mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo yang kemudian menginstruksikan dirinya untuk mengawal kasus ini hingga tuntas.
Di tempat yang sama, Kepala Kejati Jabar, Asep N Mulyana mengatakan, proses penanganan perkara sedang berjalan di PN Bandung dengan tahapan menghadirkan saksi-saksi.
Dia menjanjikan bahwa akan ada percepatan penyelesaian kasus di persidangan seiring dengan perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo. Namun, ia meminta semua pihak menjaga kerahasiaan identitas korban.
"Kami melaksanakan sidang dua kali seminggu, berbeda dengan perkara lain yang hanya seminggu satu kali. Terkait kerahasiaan identitas korban, jangan sampai stigma itu melekat kepada masyarakat yang nanti akan mempengaruhi dampak psikologis dan keberlangsungan para korban," ucap dia.
“In Sya Allah, saya akan turun langsung dalam persidangan nanti untuk mengawal kasus ini," imbuh Asep.
Disinggung mengenai dugaan aliran uang bantuan yang diselewengkan Harry Wirawan, Asep memastikan perkara itu akan diakomodir.
"Tentu akan kami akomodir semua itu, tidak hanya menyangkut kekerasan seksual, tapi fisik dan ekonomi. Intinya, percayakan kepada kami," pungkasnya.
Diberitakan, Pondok pesantren di Bandung, Jawa Barat tengah jadi perbincangan hangat publik. Karena salah satu tenaga pendidiknya mencabuli para santriwati di bawah umur.
Awalnya dilaporkan, 12 santriwati yang menjadi korban aksi bejat pelaku. Dari belasan santriwati yang disetubuhi paksa tersangka, telah lahir sembilan bayi tanpa dinikahi oleh guru tersebut.
Sidang dakwaan terdakwa HW diketahui berlangsung sejak 11 November 2021. Jaksa penuntut umum membeberkan bahwa terdakwa telah melakukan pencabulan terhadap para santri di bawah umur dalam rentang waktu 2016-2021.
Belakangan, aksi bejat terdakwa ini dilakukan terhadap 21 santriwati.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut, Diah Kurniasari mengatakan, anak-anak yang menjadi korban kejahatan seksual HW tidak hanya 12 orang. Dari informasi yang diterimanya, jumlah korban mencapai 21 orang.
Dari 21 orang tersebut, diungkapkannya, 11 orang korban berasal dari dua kecamatan di Kabupaten Garut.
"Mereka rata-rata dipergauli itu umur 13an, ya mulai (pesantren) rata-ratakan ada yang 2 (atau) 3 tahun itu. Nah itu bukan hanya orang Garut ya, ada orang Cimahi, Bandung. Semuanya sebenarnya ada 21 lah, gitu seperti itu," ungkapnya, Jumat (10/12).
Selain itu, disebut Diah, seluruh korban yang hamil saat ini sudah melahirkan. Terakhir yang melahirkan adalah korban yang berusia 14 tahun di bulan November kemarin.
"(Dari 11 korban) 8 (anak dilahirkan), semua dari kita (Garut). Jadi 8, (ada) satu (orang korban) sampai ada dua anak. Tapi dari semua sekarang selama 6 bulan semua sudah lahir," sebutnya.
Pihaknya, diakui Diah, sempat menawarkan kalau korban tidak sanggup merawat bayi tersebut akan dibantu oleh P2TP2A Garut. Penawaran tersebut dilakukan karena melihat kondisi perekonomian korban yang rata-rata buruh harian lepas, penjual kitab, petani, hingga pembuat jok.
Kondisi perekonomian tersebut juga yang menjadikan para korban dari Garut bisa berada di tempatnya HW, karena ingin anaknya sekolah dengan gratis.
"Jadi posisi anak-anak (korban dan bayinya) sekarang ada di orang tua mereka, dan akhirnya Alhamdulillah yang rasanya mereka (awalnya) tidak menerima, ya namanya juga anak bayi, cucu darah daging mereka, akhirnya mereka merawat. Walaupun saya menawarkan kalau yang tidak sanggup saya siap gitu ya membantu. Tapi mereka akhirnya merawat cucu mereka, ya (bisa disebut) cucu lah," jelasnya.
(mdk/rnd)