Jokowi Bertemu Emmanuel Macron, Ucapkan Terima Kasih Atas Dukungan Prancis di G20
Sejumlah pejabat pemerintahan masing-masing negara turut hadir dalam pertemuan itu. Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali. Jokowi menyampaikan terima kasih kepada Macron yang sudah datang ke Pulau Dewata.
Awalnya, Jokowi menyambut Macron di depan ruangan pertemuan. Setelah itu, mereka melakukan foto bersama.
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto ikut dalam rombongan Presiden Jokowi ke KTT G20 India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi di KTT G20 India selain Menko Airlangga? Selain Menko Airlangga, turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju New Delhi yakni, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Selanjutnya, ada juga Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi di KTT ASEAN-India? "Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,"
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Sejumlah pejabat pemerintahan masing-masing negara turut hadir dalam pertemuan itu. Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
"Terima kasih atas kehadiran di G20 Bali. Dan terima kasih atas dukungan Prancis sepanjang presidensi Indonesia," ujar Jokowi di The Apurva Kempinski, Bali, seperti dilihat dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/11).
Jokowi Bertemu dengan Sejumlah Pemimpin Negara
Jokowi juga sudah melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara G20 di Bali pada Senin (13/11) kemarin. Di antaranya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Presiden Jokowi secara resmi telah membuka KTT G20. Pada sesi kedua, Jokowi membahas isu soal kesehatan.
Jokowi mengatakan bahwa dunia tidak boleh mengulang kesalahan saat pandemi Covid-19 melanda. Menurutnya, darurat kesehatan perlu disiapkan untuk mengantisipasi pandemi lainnya.
"Dunia tidak boleh mengulang kesalahan saat pandemi Covid-19. Ini adalah pelajaran berharga untuk menyiapkan dunia dari darurat kesehatan global. Never again harus menjadi mantra kita bersama," kata Jokowi saat pidato pada sesi II KTT G20 bertema Kesehatan di Hotel The Apurva Kempinski Bali, Selasa, (15/11).
Jokowi meminta para pemimpin dunia tidak lengah terhadap pandemi yang bisa muncul kapan saja. Dia bilang, kesiapsiagaan dunia menghadapi pandemi akan menyelamatkan nyawa dan perekonomian.
"Para pemimpin G20 dunia kita semakin pulih dari pandemi covid 19, namun kita tidak boleh lengah, darurat kesehatan berikutnya dapat muncul kapan saja. Kali ini dunia harus lebih siap. Kesiapsiagaan kita akan menyelamatkan nyawa dan perekonomian kita. G20 harus mengambil langkah-langkah nyata dan segera," ujarnya.
Mantan Wali Kota Solo ini mendorong arsitektur kesehatan global harus diperkuat. Dia mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO harus lebih kuat dan bertaring.
"Kita perlu WHO yang lebih kuat dan bertaring. solidaritas dan keadilan harus menjadi ruh arsitekur kesehatan global," pungkas Jokowi.
(mdk/gil)