Jokowi Cerita Pengalaman Naik KRL di Jam Sibuk: Goyang 1 Cm Saja Enggak Bisa
"Ya tadi pas jam-jam seperti itu, coba mau goyang 1 senti saja tidak bisa. Kita bisa agak longgar itu pun masih berdiri setelah dari (statiun) Depok menuju Bogor yang turun sudah agak banyak," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menceritakan pengalamannya naik Kereta Listrik (KRL) commuter line saat jam sibuk. Jokowi mengatakan saat itu dirinya ikut berdesak-desakan dengan para penumpang lainnya.
"Kita betul-betul merasakan betul kondisi sebenarnya. Mau bergerak saja tidak bisa terutama yang dari Jakarta ke Depok itu mau bergerak saja tidak bisa," ucap Jokowi di Gerbang Tol Natar Lampung Selatan, Jumat (8/3/2019).
-
Siapa yang mencobai kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana kondisi jalan yang dilalui Jokowi? Mobil dinas RI 1 jenis Mercedes Benz S 600 Guard itu harus berjalan lambat dan dikabarkan sempat 'nyangkut'. Saking rusak parah, Jokowi sampai harus berganti mobil. Dari kendaraan dinas mercy ke mobil jenis jip.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Mengapa Presiden Jokowi hadir di acara serah terima pesawat? Acara serah terima Pesawat C-130J-30 Super Hercules untuk TNI AU.
-
Apa solusi yang diusulkan Jokowi untuk menutup kerugian MRT dan LRT? Jokowi menilai sistem jalan berbayar elektronik atau "electronic road pricing" (ERP) dapat menjadi sumber penerimaan daerah yang dapat menutup kerugian tersebut."Akhirnya ketemu ditutup dari ERP atau electronic road pricing. Ketemu, ya sudah, diputuskan dan saya putuskan. Dan itu keputusan politik, bahwa APBN atau APBD sekarang masih suntik Rp800 miliar itu adalah memang adalah kewajiban. Karena itu pelayanan, bukan perusahaan untung dan rugi," kata Jokowi.
Jokowi saat itu naik KRL dari Statiun Tanjung Barat menuju Bogor usai menghadiri acara kepresidenan di Jakarta Selatan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kaget dengan kepadatan transportasi itu di jam sibuk.
"Ya tadi pas jam-jam seperti itu, coba mau goyang 1 senti saja tidak bisa. Kita bisa agak longgar itu pun masih berdiri setelah dari (statiun) Depok menuju Bogor yang turun sudah agak banyak," kata dia.
Usai berdesakan naik kereta, Jokowi mendapat masukan dari para penumpang. Mereka meminta agar pemerintah menambah kereta atau gerbong kereta.
"Di dalam gerbong banyak yang menyampaikan kepada saya, pak tambah keretanya atau Pak tambah gerbongnya Pak dan ketemu artinya memang harus tambah gerbong atau tambah kereta," jelasnya.
Kendati begitu, Jokowi masih mempertimbangkan permintaan tersebut. Masalahnya, kata dia, apabila kereta ditambah maka akan banyak persimpangan yang ditutup. Sehingga, hal itu dikhawatirkan dapat menyebabkan kemacetan.
"Oleh sebab itu pekerjaan besar di Jakarta saya adalah elevated, kereta yang elevated (layang). Itu saja memang biaya besar tapi tidak ada jalan lain selain itu," sambung Jokowi.
Capres petahana itu menyebut saat ini Jakarta telah memiliki moda transportasi lainnya yang dapat menjadi alternatif KRL, yaitu MRT dan LRT. Dua transportasi itu akan disiapkan untuk mengatasi kepadatan penumpang KRL.
"Ya transportasi massal harus kita siapkan Kenapa dibangun LRT? Kenapa dibangun MRT? Karena memang kebutuhan," tutur Jokowi.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Di Mal Lampung, Jokowi Beli Sepatu Buat Ethes, Iriana Hadiahi Boneka ke Sedah Mirah
Ketua Bawaslu Dipolisikan Gara-Gara Kirim Surat Putusan via Pesan Singkat
Jokowi: Jalan Tol Trans Sumatera Dari Aceh Sampai Lampung Selesai 2024
Presiden Jokowi: Rapel Kenaikan Gaji PNS 5 Persen Cair Awal April
Di Lampung, Jokowi Resmikan Tol Terpanjang di Indonesia