Jokowi diyakini baru umumkan nama Cawapes di akhir pendaftaran
Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes, meyakini, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak akan mengumumkan siapa calon wakil presidennya untuk Pilpres 2019 dalam waktu dekat. Meskipun telah mengungkapkan siapa kandidatnya.
Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes, meyakini, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak akan mengumumkan siapa calon wakil presidennya untuk Pilpres 2019 dalam waktu dekat. Meskipun telah mengungkapkan siapa kandidatnya.
"Saya melihat, meskipun Jokowi sudah mulai terbuka terkait nama-nama itu, tetapi Jokowi tetap saja menunda keputusannya jelang menit-menit terakhir jelang pendaftaran, atau proses pendaftaran telah dilakukan," ucap Arya dalam sebuah diskusi di bilangan Cikini, Jakarta, Selasa (17/7) malam.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Apa yang dikatakan Andreas Hugo Pareira tentang 'cawe-cawe' Jokowi? Diawali upaya untuk memperpanjang kekuasaan, dimulai dari upaya untuk menambah massa jabatan tiga periode, menambah massa jabatan 2-3 tahun, namun kedua upaya ini tidak berhasil," ungkap dia."Drama series cawe-cawenya kemudian beralih dengan 'melabrak' UU Pilpres menyangkut batas usia 40 tahun melalui tangan Paman Usman di MK dan menjadikan putra Gibran sebagai Cawapres Prabowo," tambah Andreas.
-
Siapa yang menganggap Jokowi layak jadi Wantimpres Prabowo-Gibran? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dia menuturkan alasan ini dilakukan Jokowi karena memberikan waktu singkat bagi para lawannya, agar tak mendapatkan waktu merespons siapa Cawapres yang akan diusung.
"Agar pergerakan terbatas, tidak merespons nama ini. Kedua kenapa juga diundur-undur, agar partai-partai ini (yang mendukung Jokowi) tidak pindah ke lain. Kalau disampaikan hari ini, ada potensi lain bermigrasi," ungkap Arya.
Selain itu, masih kata dia, dengan cara menunda, maka wacana hadirnya poros ketiga, juga akan susah terjadi.
"Ini juga menutup peluang poros ketiga," pungkasnya.
Reporter:Putu Merta Surya Putra
Baca juga:
Pramono Anung: Jangan sampai cawapres kurangi elektabilitas Jokowi
Jokowi pamerkan cawapresnya untuk Pilpres 2019
Wapres JK ingatkan Jokowi pilih cawapres yang bisa tambah elektabilitas 15 persen
Pertemuan Mega dan Airlangga singgung soal Cawapres Jokowi
Ditanya namanya masuk cawapres Jokowi, Sri Mulyani malah bicara lift lama terbuka
Struktural dan kultural NU akan deklarasi dukung Mahfud MD jadi cawapres