Jokowi ingatkan pengusaha manfaatkan tax amnesty
Jokowi mengklaim pemerintah bahkan sudah memiliki data mengenai uang yang disimpan di luar negeri.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar para pengusaha se-Sumatera memanfaatkan tax amnesty. Soalnya, pemerintah tetap akan mengetahui dana atau aset yang disimpan di luar negeri pada era keterbukaan informasi internasional nanti.
"Ini momentum, karena nanti pada 2018 akan ada keterbukaan informasi internasional. Jadi (kalau) Bapak Ibu punya uang di Swiss, kita ngerti. Nanti, berapapun (akan diketahui), karena memang ada keterbukaan, punya uang simpanan deposito di Hong Kong, punya uang di Singapura kita ngerti, meskipun sekarang kita juga tahu," kata Jokowi di dalam sosialisasi Tax Amnesty yang dihadiri 3.500 pengusaha se-Sumatera di Hotel Dyandra Santika Medan, Kamis (21/7) petang.
Saat keterbukaan informasi internasional itu kemungkinan tidak akan ada lagi pengampunan pajak. "Kalau nanti, untuk apa tax amnesty nanti, enggak ada," sambungnya.
Menurut Jokowi, momentum saat ini juga sangat pas untuk menikmati tax amnesty. Sebab, DPR dan partai politik semuanya mendukung. Penegak hukum juga telah memberikan dukungannya, seperti Kejaksaan Agung, PPATK, dan Polri.
"Pak Kapolri sebelum Pak Tito sudah tanda tangan. Supaya meyakinkan saudara-saudara semua, bahwa Kapolri yang baru juga mendukung, beliau juga hadir. Pak Tito silakan berdiri," ucapnya disambut tepuk tangan hadirin.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengklaim pemerintah bahkan sudah memiliki data mengenai uang yang disimpan di luar negeri, seperti di Swiss, CBI, atau Singapura.
"Dapatnya dari internasional, tapi nggak usah saya kasih tahu dari institusi apa. Saya ingin kita sadar bahwa pertarungan sekarang antarnegara dalam memperebutkan uang investasi tadi.Kita makan dan minum di Indonesia, kita hidup di Indonesia mencari rezeki juga di Indonesia, tapi kok ada yg menempatkan uangnya di luar negeri," jelas Jokowi.