Jokowi Minta Dukungan PM Vietnam Agar Impor Beras Berjalan Lancar
Jokowi mengapresiasi kemitraan strategis kedua negara yang menghasilkan kerja sama konkret.
Jokowi mengapresiasi kemitraan strategis kedua negara yang menghasilkan kerja sama konkret.
- Ekspresi Jokowi Nobar Indonesia Menang 3-0 Lawan Vietnam, Kegirangan Sampai Angkat Jari Tiga
- Jokowi Bersyukur Timnas Indonesia Menang 1-0 Lawan Vietnam: Alhamdulillah Kita Dapat Poin
- Presiden Jokowi Bertemu Pengusaha dan Investor di Vietnam, Ini Dampak bagi Indonesia
- Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi Minta Dukungan PM Vietnam Agar Impor Beras Berjalan Lancar
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh sepakat meningkatkan target baru perdagangan bilateral kedua negara di atas USD15 miliar untuk 2028.
Penambahan ini setelah target sebesar USD10 miliar yang seharusnya dicapai 2023 telah berhasil dicapai pada tahun 2022.
"Saya yakin Yang Mulia sepakat untuk menetapkan target perdagangan di atas USD15 miliar untuk 2028 di mana perluasan akses pasar dan pengurangan hambatan perdagangan menjadi kunci," kata Jokowi usai bertemu PM Vietnam di Government Office, Hanoi, Vietnam, Jumat (12/1).
Jokowi juga mengapresiasi kemitraan strategis kedua negara yang telah menghasilkan berbagai kerja sama konkret. Mulai dari, nota kesepahaman kerja sama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi yang ditandatangani hari ini.
"Ini sejalan dengan penguatan kemitraan bilateral yang memanfaatkan bonus demografi, digitalisasi, dan industri berteknologi tinggi untuk mencapai kemakmuran bersama," jelas Jokowi.
Kerja sama selanjutnya yang dibahas kedua pemimpin negara adalah dalam bidang investasi. Jokowi mengapresiasi peningkatan investasi perusahaan Indonesia di Vietnam dan berharap PM Pham Minh Chinh terus mendorong terjadinya iklim investasi yang baik.
"Mohon dukungan Yang Mulia untuk terus mendorong iklim investasi yang mengutamakan aspek pelindungan investor sesuai kesepakatan kedua negara dan ASEAN Comprehensive Investment Agreement," terang Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi turut meminta dukungan PM Pham Minh Chinh agar impor beras dari Vietnam berjalan lancar.
Tidak hanya itu, dia juga ingin agar kerja sama pertanian semakin diperkuat melalui penelitian pengendalian mutu dan smart farming, mendorong implementasi MoU kerja sama perikanan, serta memberantas IUU Fishing bersama.
Sedangkan, terkait kerja sama di bidang energi terbarukan, Jokowi menyambut baik komitmen investasi VinFast senilai USD1,2 miliar untuk pembangunan ekosistem mobil listrik dan baterai Indonesia. Jokowi pun berharap komitmen tersebut dapat mendorong kolaborasi antara negara di Asia Tenggara untuk mencapai kemandirian industri energi terbarukan
"Terakhir, terima kasih atas dukungan Vietnam terhadap keketuaan Indonesia di ASEAN tahun lalu. ASEAN masih memiliki pekerjaan rumah untuk menyelesaikan krisis Myanmar. Untuk itu, Indonesia akan terus mendukung keketuaan Laos tahun ini," tutup Jokowi.
Dalam kunjungan ini, Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Gandi Sulistiyanto, dan Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Denny Abdi.