Jokowi Pamer Produksi Minyak Blok Rokan Lebih Tinggi Setelah Dikelola Pertamina
Jokowi menuturkan Blok Rokan menyumbang 25 persen dari seluruh produksi nasional Indonesia.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan produksi minyak di Blok Rokan, Dumai, Riau yang kini dikelola PT Pertamina mencapai 162.000 barel per hari.
- VIDEO: Perintah Jokowi, Blak-blakan Proyek Besar Sulap Kelapa Jadi Bahan Bakar Pesawat
- Jokowi Singgung Serapan Anggaran Produk Dalam Negeri Masih Kecil: Kabupaten dan Kota Hanya 41%
- Jokowi soal Bulog Akusisi Beras Kamboja: Untuk Amankan Stok Cadangan Beras Pemerintah
- Bocoran Menko Luhut: Pertamina Ekspansi Bisnis ke Brasil, Bulog ke Kamboja
Jokowi Pamer Produksi Minyak Blok Rokan Lebih Tinggi Setelah Dikelola Pertamina
Menurut dia, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan saat Blok Rokan masih dikelola perusahaan asing, Caltex dan Chevron.
"Pagi tadi saya mendapatkan laporan dari Dirut Pertamina bahwa produksi di Blok Rokan sudah mencapai 162.000 barel per hari. Ini lebih tinggi dari saat dikelola oleh Caltex maupun Chevron," kata Jokowi saat menjadi Inspektur Upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Garuda Kompleks Pertamina Hulu Rokan, Riau, Sabtu (1/6/2024).
Dia menuturkan Blok Rokan menyumbang 25 persen dari seluruh produksi nasional Indonesia. Jokowi menyebut Blok Rokan merupakan blok migas paling produktif sepanjang sejarah perminyakan Indonesia.
"Blok Rokan ini di Dumai yang merupakan blok Migas paling produktif dalam sejarah perminyakan Indonesia, yang sudah dikelola perusahaan asing Caltex dan Chevron selama 97 tahun," ujarnya.
Jokowi menyampaikan keberhasilan pemerintah dalam mengambil alih mayoritas saham PT Freeport dan Blok Rokan yang selama ini dikelola pihak asing, merupakan upaya untuk mewujudkan kedaulatan politik serta kemandirian ekonomi.
Hal ini juga bentuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan membangun ekonomi yang berpihak pada kepentingan nasional.
"Kita terus perjuangkan kemandirian ekonomi, termasuk melalui industrialisasi di dalam negeri dan melalui hilirisasi di berbagai sektor," ujarnya.
Jokowi menekankan pemerintah harus aktif mengambil alih kembali aset-aset strategis bangsa. Menurut dia, aset-aset tersebut harus dikelola dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat.
"Kita harapkan kehadiran Pancasila sebagai pembebas dari ketergantungan kita pada pihak asing," tutur Jokowi.