Bocoran Menko Luhut: Pertamina Ekspansi Bisnis ke Brasil, Bulog ke Kamboja
Masih soal ketahanan pangan, Luhut juga menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Perum Bulog untuk mengamankan stok beras dari Kamboja.
Luhut menyatakan, pembangunan ke depan wajib mewaspadai tren global yang terjadi saat ini, khususnya menyoal ketahanan pangan dan energi.
Bocoran Menko Luhut: Pertamina Ekspansi Bisnis ke Brasil, Bulog ke Kamboja
Bocoran Menko Luhut: Pertamina Ekspansi Bisnis ke Brasil, Bulog ke Kamboja
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan membocorkan sejumlah rencana akuisisi perusahaan BUMN ke pasar internasional, yakni PT Pertamina (Persero) ke Brasil dan Perum Bulog ke Kamboja.
Luhut menyatakan, pembangunan ke depan wajib mewaspadai tren global yang terjadi saat ini, khususnya menyoal ketahanan pangan dan energi. Keduanya bisa didapat dari komoditas tebu asal Brasil, yang kini tengah diupayakan oleh Pertamina.
"Presiden sudah memutuskan nanti Pertamina akan akuisisi perusahaan, sekarang lagi due diligence di Brasil, untuk mengambil perusahaan yang bisa mensuplai gula dan juga etanol. Sehingga karena cuaca yang jelek ini, air pollution yang sangat tinggi di Jakarta, kita akan ganti bensin itu secara bertahap dengan bioetanol," ujarnya dalam acara HUT BPP HIPMI ke-52 di Fairmont Hotel, Jakarta, Senin (10/6).
"Nah ini saya kira dalam 3 tahun, 2 tahun ke depan kita akan bisa capai. Sehingga nanti Pertamina memiliki sumber energi dan sumber gula di Brasil, itu akan membuat ketahanan energi kita bagus," seru Luhut.
Masih soal ketahanan pangan, Luhut juga menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Perum Bulog untuk mengamankan stok beras dari Kamboja.
merdeka.com
"Sementara itu, Bulog akan akuisisi beberapa sumber beras di Kamboja. Presiden tadi sudah memerintahkan saya untuk kita tindak lanjut. Dan sudah memang ditindaklanjutin, sekarang tinggal kita melakukan due diligence," imbuhnya.
Langkah-langkah akuisisi itu didorong karena Luhut tengah mewaspadai risiko ekonomi global jangka pendek, dan dampaknya terhadap ekonomi nasional. Dalam hal ini, dia menyoroti konflik geopolitik yang terus panas di Timur Tengah antara Israel dan Palestina.
"Saya kira ini sangat serius masalahnya. Kita lihat Gaza ini penyelesaiannya juga belum jelas, sekarang pemerintah lebih agresif. Tapi ini kan tergantung banyak negara yang berkonflik, ada di sana Hamas, ada di sana juga negara-negara sekitarnya, ada Amerika, ada China, ada Rusia, yang belum pernah terjadi," urainya.
"Jadi kompleksitas masalah di Timur Tengah ini menjadi sangat tinggi. Menurut hemat saya akan berpengaruh terhadap tadi, bisa masalah transportasi, rute angkutan barang, yang akibatnya akan bermuara kepada masalah harga-harga komoditas energi maupun pangan," tekan Luhut.