![Luhut: Sekarang Tidak Perlu Lagi BTS, Wong Sudah Ada Starlink](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/7/1717693924123-f76sn.jpeg)
![Luhut: Sekarang Tidak Perlu Lagi BTS, Wong Sudah Ada Starlink](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/7/1717693924123-f76sn.jpeg)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut dengan masuknya Starlink tak perlu lagi adanya Base Transceiver Station (BTS).
BTS adalah infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara perangkat komunikasi dan jaringan operator.
Dengan demikian, lewat layanan yang dimiliki Starlink bisa memberikan layanan Pendidikan dan Kesehatan yang lebih baik di wilayah-wilayah terpencil.
“Coba kalau kita lihat kemarin ini, apa namanya BTS-BTS itu, sekarang gak perlu ada BTS-BTS an. Wong sudah ada Starlink,” kata Luhut saat diskusi dalam acara bertajuk Ngobrol Seru: Ngobrol yang Paten-paten Aja Bareng Menko Marves dikutip dari YouTube IDNTimes, belum lama ini.
Luhut juga mengatakan, dengan adanya Starlink menjadikan wilayah blank spot di Indonesia justru semakin berkurang.
Dampaknya adalah komunikasi masyarakat melalui internet di lokasi-lokasi terpecil semakin bagus.
“Karena dengan adanya starlink ini tadi, wilayah blank spot kita akan makin kurang. Nah, kalau blank spot kurang, komunikasi kita akan lebih bagus lagi ke daerah-daerah terpencil untuk memberikan servis Kesehatan dan Pendidikan,” ujar dia.
Ia pun meminta kepada seluruh perusahaan telekomunikasi baik BUMN maupun swasta untuk bisa bersaing dengan Starlink.
Terlebih sebagai perusahaan telekomunikasi harus bisa beradapatasi dengan teknologi-teknologi baru.
“Sebetulnya kita ingin membuat kesempatan yang sama kepada semua orang. Dan saya kira itu akan memberikan juga, servis yang bagus kepada rakyat yang banyak. Yang paling diuntungkan siapa sih? Ya masyarakat kan. Ya kalau kamu tidak bisa berkompetisi, ya salahmu. Tetapi tugas pemerintah, memberikan servis sebaik-baiknya kepada masyarakat,” kata Luhut.
BTS akan tetap diperlukan meskipun ada teknologi satelit. Keduanya saling melengkapi.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini memungkinkan Telkomsat untuk menggelar layanan bisnis berbasis Starlink.
Baca SelengkapnyaTerdapat perbedaan kedudukan antara Starlink Global dan Starlink Indonesia. Begini perbedaannya.
Baca SelengkapnyaMemiliki kapasitas 32 Gbps dengan frekuensi C-band dan Ku-band, satelit Telkom akan menempati slot orbit 113 BT.
Baca SelengkapnyaStarlink tetap diperlakukan sama seperti operator satelit lain di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda syarat yang mesti dipenuhi Starlink jika syarat ini terpenuhi.
Baca SelengkapnyaPerusahaan internet lokal harus mampu bersaing dengan Starlink dari sisi harga.
Baca SelengkapnyaLayanan Direct to Cell akan segera dilakukan oleh Starlink.
Baca SelengkapnyaIni yang akan Terjadi jika Starlink Bisa Jual Internet Langsung ke HP Orang Indonesia
Baca Selengkapnya