Luhut Harap Elon Musk ke Indonesia Oktober 2023, Buat Tesla?
Pemerintah terus berupaya menggandeng Elon Musk untuk berinvestasi di Indonesia.
Starlink adalah nama jaringan satelit yang dikembangkan oleh SpaceX untuk menyediakan internet murah ke lokasi terpencil.
Luhut Harap Elon Musk ke Indonesia Oktober 2023, Buat Tesla?
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menaruh harapan agar CEO Tesla Elon Musk jadi hadir ke Indonesia pada Oktober 2023 mendatang.
Namun bukan untuk investasi Tesla ke Indonesia, melainkan satelit Starlink milik Elon Musk yang kabarnya bakal menghadirkan layanan internet di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
"Iya, kita lihat kalau semua deal-nya selesai, kita harapkan (Elon Musk datang ke Indonesia) Oktober. Untuk Starlink," kata Menko Luhut di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (5/9/2023).
Merdeka @2023
Terkait Tesla, Luhut menilai Elon Musk tidak akan sembarangan menanamkan modalnya dari situ. Namun, Tesla tetap bakal menjajakan produk mobil listriknya di Tanah Air.
"Tesla seperti saya bilang tadi, mereka tidak akan invest dimana saja, bukan hanya Indonsia. Jadi kalo dia milih Indonesia mereka hanya buka untuk jualan mobil saja," ujar Luhut.
Kendati begitu, Luhut belum menutup kemungkinan Elon Musk bersama Tesla bakal melakukan investasi di Indonesia sebagai salah satu acuannya.
"(Investasi Tesla bakalan batal?) Enggak juga. Dia tetap melihat Indonesia prioritasnya dia," pungkas Luhut.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bertemu dengan Elon Musk untuk menjajaki kemungkinan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan jaringan satelit milik Elon Musk, Starlink dalam menyediakan akses internet di puskesmas yang terletak di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Merdeka @2023
"Ini merupakan upaya kami untuk memastikan layanan kesehatan yang setara dan merata di Tanah Air," kata Menkes Budi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (6/8).
Dia mengatakan, puskesmas harus dipastikan infrastrukturnya memadai, karena merupakan garda terdepan dalam menciptakan masyarakat yang sehat.
Data Kemenkes melaporkan saat ini dari 10 ribu lebih puskesmas yang ada, masih terdapat sekitar 2.200 Puskesmas dengan 11.100 Puskesmas Pembantu yang belum memiliki akses internet.
"Dengan adanya akses internet, konsultasi layanan kesehatan dapat dilakukan secara daring," ujarnya.
Peningkatan konektivitas internet, dapat membuka akses yang lebih baik ke layanan kesehatan. Selain itu, akses komunikasi antar daerah menjadi lebih mudah, sehingga pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan dapat berlangsung setiap saat.
"Aktivitas ini juga mendukung agenda digitalisasi transformasi kesehatan Indonesia," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com