Jokowi Perintahkan Menkes: Biaya PCR Rp450 ribu- Rp550 ribu dan Hasilnya 1x24 Jam
Presiden Joko Widodo(Jokowi) memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar biaya tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR) diturunkan menjadi Rp 450.000-550.000.
Presiden Joko Widodo(Jokowi) memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar biaya tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR) diturunkan menjadi Rp 450.000-550.000. Perintah tersebut seiring keluhan masyarakat terkait harga tes PCR yang hingga saat ini masih terbilang mahal.
"Iya salah satu cara untuk memperbanyak testing adalah menurunkan tes PCR, dan saya sudah berbicara dengan menteri kesehatan mengenai hal ini, saya minta agar biaya tes PCR di kisaran Rp450.000-550.000," kata Jokowi dalam akun youtube sekretariat presiden, Minggu(15/8).
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Bagaimana cara Presiden Jokowi memberikan ucapan selamat kepada pasangan pengantin? Presiden dan Ibu Negara memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai yang telah resmi menjadi suami istri.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
Selain itu Jokowi juga meminta agar hasil tes PCR dikeluarkan secepatnya. Maksimal 1x24 jam, bisa diketahui hasilnya.
"Selain itu saya minta agar tes PCR diketahui hasilnya maksimal 1x24 jam, kita butuh kecepatan," ungkapnya.
Untuk diketahui, Jumlah testing di Jakarta mengalami penurunan selama satu pekan terakhir. Per hari, Dinas Kesehatan melakukan upaya testing terhadap 3.000 hingga 4.000 orang.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Ngabila Salama mengatakan, saat ini tren warga melakukan tes usap dengan antigen lebih tinggi dibandingkan dengan tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Iya, angka testing dan tracing seminggu terakhir menurun karena jumlah yang mengakses test juga berkurang untuk PCR," kata Ngabila kepada merdeka.com, Kamis (20/5).
Tren ini dianggap hal suatu keniscayaan oleh epidemiolog sekaligus anggota DPRD Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak. Perbandingan harga antara tes antigen dengan PCR, menjadi satu faktor utama masyarakat memilih tes antigen.
"Tes PCR lebih mahal sekitar 4 kali lipat dari tes rapid antigen, mungkin ini jadi alasan karena masyarakat bayar sendiri," ujarnya.
Baca juga:
Polisi di Banjarmasin Lunasi Utang Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri
Airlangga Sebut Merdeka dari Covid-19 Dimulai dengan Mengubah Perilaku
Positif Covid-19, Ketua Majelis Adat Aceh Meninggal Dunia
Dinkes Kota Ambon: Puluhan Nakes Masih Jalani Isolasi Mandiri
Menko Airlangga Serahkan 309 Unit Oxygen Concentrator ke Pemprov Lampung