Jokowi Resmikan Kawasan Industri Terpadu Batang Jawa Tengah, Titip Pesan untuk Luhut dan Bahlil
Dalam beberapa waktu ke depan, akan ada sejumlah perusahaan yang mulai beroperasi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan operasional Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Jawa Tengah. Jokowi cerita, bahwa semula kawasan Industri Terpadu Batang ini dibangun dengan luas 400 hektare. Namun ternyata kawasan itu diminati banyak pihak sehingga dilakukan perluasan hingga 4.300 hektare.
"Saat itu saya putuskan untuk dibangun Kawasan Industri Terpadu di Batang ini seluas 400 hektar yang pertama. Kemudian diminati habis, buka lagi 400 (hektare) lagi yang kedua. Ini yang di sebelah utara jalan tol," ujarnya di KITB, Jawa Tengah, Jumat (26/7).
"Dan sekarang total dalam perencanaan adalah 4.300 hektare yang nantinya akan menampung industry, menampung pabrik-pabrik," sambungnya.
Dengan perluasan kawasan ini, ia berharap bakal menciptakan lapangan-lapangan kerja baru bagi masyarakat. Dia menargetkan ada sebanyak 250.000 pekerja yang bisa bekerja di kawasan ini.
"Dengan investasi yang sekarang masuk sudah Rp 14 triliun dan menyangkut kurang lebih 19.000 pekerja, ini baru awal-awal," ucapnya.
Jokowi pun berpesan kepada Menko Marinves Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk aktif memasarkan kawasan ini.
"Sehingga, saya menyampaikan pesan kepada Pak Menko Marinves, para Menteri Investasi dan semua para menteri yang terkait dengan kawasan industri ini, baik juga direksi Kawasan Industri Batang ini agar aktif memasarkan kawasan ini," kata Jokowi.
Kepala negara melanjutkan, dalam beberapa waktu ke depan, akan ada sejumlah perusahaan yang mulai beroperasi. Salah satunya seperti PT KCC Glass Indonesia pada September mendatang.
Kemudian, ada pengembang pipa plastic waving dan akan ada pembangunan industri anoda dan katoda pada bulan Agustus dan September mendatang.
"Sehingga ini akan menjadi sebuah kawasan Betul-betul efisien dilirik oleh Para investor dan bisa membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi rakyat kita," pungkasnya.
"Dengan mengucap Bismillahhirohmannirohim pada sore hari ini saya resmikan operasional Kawasan Industri Terpadu batang di Kabupaten Batang provinsi Jawa Tengah," kata Jokowi.
Bupati Batang Terharu
Bupati Batang, Wihaji selaku pelaku sejarah serta inisiator berdirinya KIT Batang merasa terharu melihat operasional Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (26/7).
"Saya pangling, terharu, kaget, tapi senang, bahagia. Melebihi dulu. Saya kira ini lebih dari ToD. Ini kan lebih pada cipta lapangan kerja," kata Wihaji di KIT Batang, Jumat (26/7).
Dia menyebut keberhasilan ini tidak lepas dari arahan Presiden Jokowi yang berfokus pada penciptaan lapangan kerja.
"Yang penting pesan presiden ini cipta lapangan kerja karena itu yang kita kerjakan waktu itu, bagaimana di saat susah ini kita bikin jalan keluar walaupun Covid-19, tapi ada jalan keluar," ujar Wihaji.
Salah satu faktor keberhasilan KITB adalah kelengkapan fasilitas yang dimilikinya.
"Tanahnya tanah negara, melalui BUMN PTPN jadi semuanya bisa dibincangkan dan solusinya ada. Kebetulan fasilitasnya lengkap, ada tol, ada rel kereta," tutur Wihaji.
Semua membuat KITB menjadi kawasan industri yang efektif dan efisien, menarik bagi para investor domestik maupun internasional. Dia yakin bahwa target penciptaan 250 ribu lapangan kerja akan tercapai dalam beberapa tahun ke depan.
"Saya yakin dan percaya ini pasti akan terwujud," jelas Wihaji.
Pentingnya peran KITB sebagai solusi investasi di tengah berbagai tantangan global, termasuk perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok serta pandemi Covid-19.
Adapun konflik perdagangan antara Amerika dan Tiongkok membuka peluang bagi Batang untuk menjadi alternatif tujuan investasi.
"Sejarahnya saat ada perang dagang Amerika dan Tiongkok, ternyata Batang jadi bagian dari solusi yang bisa memberikan jalan keluar bagi investor, baik yang baru maupun relokasi," ujar Wihaji.
Bahwa KITB telah berada di jalur yang benar untuk terus berkembang. Keberhasilan ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan daya tarik investasi di Indonesia.
"KITB sudah on the track, melanjutkan," tutup Wihaji.