Jokowi sebut 2 imam besar jadikan Indonesia sebagai teladan soal toleransi
Mantan Wali Kota Solo ini menegaskan, Indonesia sudah dijadikan oleh negara lain. Namun di dalamnya masih sering terjadi perselisihan terutama yang disebabkan oleh perbedaan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia dijadikan teladan oleh negara lain mengenai toleransi. Indonesia dipandang sebagai negara yang bisa dijadikan contoh betapa rukun antar agama, suku dan adat istiadat yang berbeda beda.
"Negara-negara lain itu sekarang melihat kita, baik negara di Jazirah Arab, di Timur Tengah melihat kita," katanya di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Rabu (9/5).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Siapa saja yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Sejumlah petinggi PT Vale Indonesia Tbk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/8) pagi. Petinggi PT Vale yang datang ke Istana di antaranya Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy, Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani, dan Chief Sustainable and Corp Affair Vale Base Metal Emily Olson.
Saat bertemu dengan Imam Besar (Grand Syeikh) Al-Azhar dan Imam Besar Masjidil Haram, dia mengungkapkan, keduanya memberikan pujian pada Indonesia. Karena Indonesia dinilai memiliki rasa toleransi yang tinggi di tengah banyaknya perbedaan yang dimiliki.
"Seminggu yang lalu saya bertemu dengan Grand syeikh Al-Azhar juga dengan Grand Syeikh dari Masjidil Haram, Indonesia ini harus dijadikan contoh kehidupan yang rukun persaudaraan antar umat yang rukun dan bersatu. Ada ukhuwah islamiyah, ada ukhuwah watoniah yang terus bisa kita jaga dan harus kita rawat dan kita pelihara agar persatuan ini tetap ada di negara kita," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Jokowi mengingatkan, kerukunan tersebut jangan sampai retak karena politik.
"Gara-gara hanya urusan misalnya pilihan Presiden, pilihan Gubernur, pilihan Bupati, pilihan Wali Kota, jangan. Kita yang sudah rukun yang sudah bersaudara baik-baik seperti ini hanya karena gara-gara pilihan kita yang lima tahun sekali, rugi besar bangsa ini kalau kita retak, kalau kita pecah gara gara pilgub, pilpres. Ndak mau saya, terlalu besar ongkosnya."
Mantan Wali Kota Solo ini menegaskan, Indonesia sudah dijadikan oleh negara lain. Namun di dalamnya masih sering terjadi perselisihan terutama yang disebabkan oleh perbedaan.
"Saya titip ini, Grand Syeikh Al-Azhar, imam besar Masjidil Haram menyampaikan kita ini bisa dijadikan contoh Islam wasakiyah, Islam jalan tengah, Islam yang moderat. Mereka sudah menyampaikan seperti itu nah kita ini di dalem masih usreg, usreg itu bahasa Indonesianya ruwet sendiri, yang lain melihat kita dengan jalan yang bagus sekali di dalem kita masih seperti itu," tutupnya.
Baca juga:
Ahok: Jokowi adalah sahabat yang tak pernah salahgunakan kekuasaan
Warga Rokan Hulu demo di kantor gubernur minta pemerintah batalkan pembangunan waduk
Jokowi resmikan replanting sawit di Riau, satu hektar dapat Rp 25 juta
Jokowi bakal resmikan penanaman kembali kelapa sawit di Riau
Jokowi kunjungi Mal Ciputra Pekanbaru, warga berebut foto
Ini gaya Jokowi pakai jaket hitam saat kunjungi mal di Riau