Jokowi Sebut 3,4 Juta Produk Dalam Negeri Ada di e-katalog: Jangan Ditonton, Beli!
Kepala negara tidak ingin barang-barang yang ada di e-katalog cuma dilihat. Sebab menurutnya, percuma jika produk-produk dalam negeri hanya terkoleksi saja.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut jumlah produk dalam negeri yang masuk ke sistem e-Katalog sudah mencapai 3,4 juta. Jokowi menginstruksikan kementerian/lembaga hingga pemda untuk membeli produk dalam negeri yang ada di e-katalog itu.
"Sudah masuk produk-produk dalam negeri kita 3,4 juta, produk kita yang sudah masuk e-katalog, dari 50 ribu meloncat ke 3,4 dalam waktu yang sangat singkat, saya hanya titip kalau sudah masuk barang-produk produk dalam negeri ke e-katalog jangan dibiarkan, hanya masuk saja tapi dibeli," ujar Jokowi di acara business matching produk dalam negeri di Istora GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (15/3).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi saat mengunjungi Pasar Purworejo? Salah satu kunjungan Presiden Jokowi adalah ke Pasar Purworejo. Di sana dia asyik berbincang dengan para pedagang.
Kepala negara tidak ingin barang-barang yang ada di e-katalog cuma dilihat. Sebab menurutnya, percuma jika produk-produk dalam negeri hanya terkoleksi saja.
"Kementerian, lembaga, BUMN, BUMD, provinsi, kota, kabupaten semuanya tengok itu e-katalog, beli percuma kita collect untuk dimasukkan ke e-katalog hanya ditonton, tidak dibeli untuk apa," ujarnya.
Jokowi menjelaskan, pemerintah menargetkan 95 persen dari pagu anggaran pengadaan barang dan jasa dibelikan produk-produk dalam negeri. Dia meyakini, jika hal tersebut bisa dilakukan, maka industri dan UMKM dalam negeri akan hidup dan berkembang.
"Enggak usah jauh-jauh cari investor kalau ini bisa berjalan. Investor itu bagus juga sebagai bonus, tapi di dalam kita sendiri dengan kita membeli produk-produk dalam negeri, otomatis pertumbuhan ekonomi kita akan naik, kemudian juga barang-barang produksi kita sendiri juga bisa kita gunakan," tandasnya.
(mdk/lia)