Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim Sebabkan Gagal Panen
Jokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim Sebabkan Gagal Panen
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
- Harga Pangan Naik, Jokowi: Patut Kita Syukuri Tidak Drastis, Negara Lain 2 Kali Lipat
- Jokowi Ternyata Tak Ingin Harga Pangan Terus Turun, Ini Alasannya
- Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
- VIDEO: Jokowi Ungkap Alasan Harga Beras Saat ini Mahal: Terjadi di Semua Negara
Dia mengatakan perubahan iklim menyebabkan sejumlah negara, termasuk Indonesia mengalami gagal panen.
Hal ini menyebabkan suplai menjadi sedikit, sedangkan masyarakat yang mengonsumsi beras sangat tinggi. Jokowi menuturkan kondisi ini membuat harga beras naik.
"Ada perubahan iklim, ada yang panen gagal karena perubahan iklim, hujan terlalu deras, kering terlalu panjang," kata Jokowi saat menyerahkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog GDT Huta Lombang, Kabupaten Padang Lawas, Sumatra Utara, Jumat (15/4).
"Banyak negara yang juga sama dengan kita gagal panen sehingga karena suplainya sedikit, yang makan tetap atau tambah banyak sehingga harganya naik," sambungnya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, pemerintah mengalokasikan dana untuk memberikan bantuan pangan kepada masyarakat.
Jokowi menyampaikan bantuan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menghadapi kenaikan harga beras.
"Jadi Bapak Ibu sekalian, beras ini diberikan kepada Bapak Ibu karena harga beras sekarang naik," ujarnya.
Jokowi memastikan bahwa masyarakat yang hadir telah menerima bantuan pangan yang diberikan pemerintah.
Menurut dia, bahwa bantuan tersebut akan dilanjutkan apabila Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencukupi.
"Nanti kalau APBN kita lihat ada ruang untuk anggaran ini akan dilanjutkan, tapi janji dari pemerintah sampai bulan Juni dulu," tutur Jokowi.