Jokowi soal Abu Sayyaf: Kita tak pernah kompromi dengan uang tebusan
Jokowi menyatakan terus berupaya membebaskan 10 awak kapal asal Indonesia yang disandera Abu Sayyaf di Filipina.
Kelompok garis keras Abu Sayyaf meminta sejumlah uang untuk tebusan 14 awak kapal asal Indonesia yang mereka sandera di Filipina. Presiden Joko Widodo menegaskan tak ada kompromi dengan permintaan uang tersebut.
"Kita tidak pernah berkompromi dengan hal-hal yang seperti itu, dan tidak ada urusan dengan minta uang," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (26/4).
Hal itu dikatakan Jokowi usai menjawab pertanyaan dari awak media ihwal kemungkinan adanya pihak perusahaan yang berkenan membayar uang tebusan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga tidak merinci lebih jauh terkait permintaan uang tebusan tersebut.
Jokowi hanya menyatakan terus berupaya membebaskan 10 awak kapal asal Indonesia yang disandera kelompok garis keras Abu Sayyaf di Filipina. Salah satu upaya pembebasan tersebut, yaitu dia mengaku telah menjalin komunikasi dengan pihak penyandera.
"Operasi siang malam selalu ditindaklanjuti posisinya seperti apa dan komunikasi terus kita lakukan baik dengan pemerintah Filipina maupun juga dengan yang menyandera," kata Jokowi.
Jokowi menyatakan harapan yang sama dengan keluarga maupun pihak lain yang ingin agar seluruh sandera dapat segera dibebaskan. Namun, hal itu tidaklah mudah karena adanya dua faktor yang kesulitan. Pertama, lokasi penyanderaan yang terus dipindah-pindahkan oleh Abu Sayyaf.
"Di situ juga dikepung oleh tentara Filipina, dan kita tahu kemarin sandera dipindahkan lagi ke tempat lain. Apa pindah-pindah sandera sudah menyulitkan kita," ujarnya.
Selain itu, faktor kesulitan lain, yaitu lokasi penyanderaan berada di negara lain yang notabene TNI tak dapat masuk begitu saja ke wilayah penyanderaan.
"Kalau kita mau masuk ke sana harus ada izin. Kalau kita mau menggunakan misalnya teknik kita juga izin. Pemerintah Filipina pun harus mendapat persetujuan dari parlemen (Filipina), itu yang memang sangat menyulitkan kita," ujarnya.