Jokowi soal Tabloid Indonesia Barokah: Saya Baca Dulu Baru Komentar
Jokowi menyatakan tak mengetahui apakah tulisan dalam tabloid tersebut berupa black campaign, negative campaign atau berupa fakta-fakta. Dia mengaku ingin membaca terlebih dahulu Tabloid Indonesia Barokah itu.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi angkat bicara tentang peredaran tabloid Indonesia Barokah saat masa kampanye Pilpres 2019. Jokowi mengaku belum bisa berkomentar soal tabloid tersebut.
"Ya enggak tahu. Saya belum pernah baca (tabloid Indonesia Barokah). Kalau (sudah) baca baru nanti ngomong, belum baca," kata Jokowi di Kota Bekasi Jawa Barat, Jumat (25/1/2019).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Jokowi mengatakan akan membaca Tabloid Indonesia Barokah itu dalam waktu dekat. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memastikan bakal memberikan tanggapan setelah membaca tabloid itu.
"Saya belum pernah baca. Saya cari sebentar lagi. Kalau sudah cari, ketemu baru baca, baru komentar," ujarnya.
Jokowi menyatakan tak mengetahui apakah tulisan dalam tabloid tersebut berupa black campaign, negative campaign atau berupa fakta-fakta. Dia mengaku ingin membaca terlebih dahulu Tabloid Indonesia Barokah itu.
"Saya baca dulu apakah yang disampaikan sebuah black campaign, apakah yang disampaikan itu negative campaign beda-beda. Apakah yang disampaikan itu fakta-fakta," jelas dia.
Sebelumnya, warga Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dihebohkan dengan beredarnya puluhan eksemplar tabloid bernama Indonesia Barokah (IB). Tidak bermuatan konten yang mengusung keberkahan, tabloid itu berisi konten kampanye serta ujaran kebencian terhadap salah satu calon presiden.
Tabloid Indonesia Barokah (IB) tersebut beredar di sejumlah masjid maupun pesantren di beberapa wilayah Kabupaten Majelangka. Dari informasi yang didapat, tabloid juga beredar di lingkungan sekolah.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mengatakan kubu Prabowo Subianto tak perlu khawatir dengan muatan Tabloid Indonesia Barokah. Menurutnya, isi media itu tidak mengandung unsur kebencian dan kebohongan.
Yang jelas, Ace kembali menegaskan, Tabloid Indonesia Barokah bukan bagian kampanye mereka. Pihaknya selalu mengimbau pendukung untuk mengedepankan kampanye positif.
"Kalau dikatakan itu menyerang dan menyudutkan Pak Prabowo itu sama sekali tidak benar, karena isi tabloid yg bicarakan Prabowo cuma dua berita dari 10 berita," kata Ace dalam keterangan pers, Kamis (24/1/2019).
Ace menjelaskan, konten dalam tabloid tersebut justru mengajak masyarakat tidak menyebar hoaks. Misalnya, peringatan soal Obor Rakyat yang menyebar hoaks juga isi tabloid itu menceritakan sejarah Islam di dunia sampai mengingatkan soal tafsir.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Jokowi Beri Sambungan Listrik Gratis ke 11.000 Rumah Tangga di Bekasi
Jokowi: Laporkan Kalau Ada Pungli Sertifikat Tanah
Jelang Pemilu, Presiden Jokowi Pilih Bagi-bagi Foto Ketimbang Sepeda
Presiden Jokowi Bagikan 40 Ribu Sertifikat Tanah di Tangsel
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Sowan ke Quraish Shihab
Golkar Jamin Pendukung Prabowo di Internalnya Semakin Berkurang
TKN Jokowi-Ma'ruf Tak Pernah Bahas Kemungkinan Ahok Gabung