Jokowi tak mau dengar lagi pejabat DKI jadi tersangka korupsi
Jokowi mengaku sedih atas nasib anak buahnya yang jadi tersangka. Tapi dia tak bisa membantu.
Beberapa pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjadi tersangka atas beberapa dugaan kasus korupsi. Hal ini membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sedih. Terlebih jika sudah masuk dalam ranah hukum, pihaknya tidak bisa berbuat banyak.
Jokowi mengatakan, pihaknya akan melakukan proteksi terhadap penggunaan anggaran. Salah satunya dengan menggunakan sistem online, seperti e-catalog, e-purchasing, dan e-budgeting.
"Saya tidak mau lagi dengar yang hadir disini, yang pegang organisasi itu jadi tersangka. Jangan sampai seperti itu. Sedih saya dengarnya," kata Jokowi, saat pengarahan kepada ratusan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (10/4).
Topik pilihan: DKI Jakarta | Pemprov DKI
-
Kapan Jokowi memakai Ageman Songkok Sikepan Ageng? Pada upacara peringatan HUT ke-78 RI, Presiden Jokowi tampil menggunakan pakaian adat.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Dia mengingatkan, jajarannya untuk lebih berhati-hati, sehingga kasus penyelewengan anggaran bisa diminimalisir. Terlebih APBD DKI 2014 cukup tinggi yakni mencapai Rp 72 triliun. Angka tersebut melonjak tajam dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 51 triliun.
"Ini Perlu jadi titik perhatian. Kehatian-hati, bolak balik saya katakan APBD kita besar. Tapi kalau penggunaan tidak hati-hati saya mau memproteksi semua. Tapi kalau yang diproteksi tidak mau ya harus hati-hati," tutupnya.
Baca juga:
Keliling Monas, Jokowi diserbu rombongan anak sekolah
Sekarang Jokowi dinilai jadi 'musuh media' milik calon seteru
Ruhut yakin duet Jokowi-Pramono Edhie bisa TKO Prabowo
Pengamat: Jokowi tak beri efek positif ke pasar modal
Duet Jokowi-Wiranto ramai di media sosial