Jokowi tak temui pendemo, Fahri Hamzah bilang 'presidennya amatir'
Jokowi tak temui pendemo, Fahri Hamzah bilang 'presidennya amatir'. Sejak siang tadi, Jokowi memang tidak berada di Istana. Orang nomor satu di Indonesia itu lebih memilih meninjau proyek kereta di Bandara Soekarno-Hatta, ketimbang menemui demonstran.
Puluhan ribu massa tak berhasil menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Para pendemo yang menuntut kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok diusut tuntas itu hanya ditemui oleh Menko Polhukam Wiranto, Mensesneg Pratikno dan Seskab Pramono Anung.
Sejak siang tadi, Jokowi memang tidak berada di Istana. Orang nomor satu di Indonesia itu lebih memilih meninjau proyek kereta di Bandara Soekarno-Hatta, ketimbang menemui demonstran.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, protokoler presiden tidak cermat mengatur agenda kegiatan Jokowi. Seharusnya, kata Fahri, Presiden tetap berada di kantornya untuk menemui massa aksi.
"Penasihat keamanan presiden ini tidak cermat, ngawur membiarkan presiden keluar saat demo seperti ini. Bagaimana, ada massa 1 juta presiden enggak ada di dalam. Sekuriti, keamanan, ringan kan, artinya dia bisa lebih gampang," kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (4/11).
Jokowi telah menugaskan Wiranto dan Pratikno berdiskusi dengan pendemo. Fahri menjelaskan, perwakilan massa aksi menolaknya dan ngotot ingin bertemu Jokowi. Mereka meminta Jokowi untuk segera memerintahkan Kapolri mengusut dan mengadili Ahok.
"Sekuriti yang ngawur, itu jadinya longgar, bagaimana kalau orang masuk ke situ, kalau ada massa sebanyak itu presiden harus ada di situ, orang itu enggak mau omongan lain, harus presiden," tegasnya.
Fahri menganggap, manajemen politik Jokowi buruk dan amatir. Dia menambahkan, seharusnya Jokowi tidak menghindar dari pendemo dengan alasan meninjau proyek kereta bandara. Berdialog dan mendengar aspirasi rakyat, lanjut dia, juga jadi tugas seorang presiden.
"Presidennya amatir. Dia cuma bilang kerja kerja kerja, emang kerja itu cuma ninjau rel dan kapal, kalau aspal suruh mandor saja, presiden ke situ, manajemen politik diabaikan," pungkasnya.
Sebelumnya, dua orang perwakilan dari demonstran akhirnya diterima pihak Istana. Dua orang tersebut salah satunya yakni Bachtiar Nasir.
Keduanya diterima oleh Menko Polhukam Wiranto, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Namun delegasi demonstran meminta langsung bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kita tak bisa pertemukan langsung pimpinan delegasi dengan Presiden Jokowi karena Pak Jokowi sedang tidak ada di tempat," kata Wiranto kepada dua orang perwakilan demonstran di depan halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (4/11).
Kecewa tak bisa bertemu Jokowi, perwakilan demonstran lantas menolak berdialog dengan perwakilan pemerintah. Keduanya lantas meninggalkan Istana dan bergabung dengan kerumunan demonstran yang ada di depan Istana.