Jokowi Tantang Mentan Kerja Lebih Keras Soal Pengembangan Food Estate
Jokowi juga meminta lumbung pangan atau di sejumlah wilayah dikembangkan supaya lebih maksimal. Tujuannya, untuk meningkatkan produktivitas hasil tani.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bekerja lebih keras terkait pengembangan lumbung pangan atau food estate. Syahrul pun siap dengan arahan kepala negara itu.
"Saya harus kerja lebih keras lagi, saya di challenge luar biasa, kapan juga presiden tidak marah sama Mentan, memang harus di challenge kalau gak di challenge, nanti tidur aja," katanya usai rapat bersama Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/10).
-
Kapan Presiden Jokowi meninjau ladang jagung di food estate Keerom? Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau ladang jagung di kawasan food estate di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Kamis (6/7).
-
Bagaimana Jokowi ingin meningkatkan hasil panen jagung di food estate? "Ini adalah jagung yang kita tanam 3 bulan yang lalu, tepatnya 107 hari yang lalu kita ke sini, kita tanam, dan hasilnya ini. Memang ada yang sudah bagus-bagus, gede-gede, tapi juga ada yang masih (kecil) karena terlalu banyak air sehingga tadi dievaluasi dari Pak Mentan, dari Pak Bupati, dari petani memang paritnya harus lebih dikecilkan jaraknya dari 12 (meter) jadi 5 atau 6 meter," ujar Jokowi di kawasan food estate, Kamis (6/7).
-
Kenapa Jokowi menilai hasil panen jagung di food estate belum maksimal? Meski hasilnya belum maksimal, Jokowi menilai wajar lantaran ladang itu baru pertama kali digunakan dan diolah untuk menanam jagung.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Food estate itu apa? Food estate adalah suatu program yang dilakukan untuk peningkatan produksi pangan nasional.
-
Apa yang menjadi sorotan utama Presiden Jokowi tentang pangan di Indonesia? Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyoroti permasalahan pangan di Indonesia, bahwa permintaan selalu meningkat karena populasi yang terus bertambah.
Jokowi juga meminta lumbung pangan atau di sejumlah wilayah dikembangkan supaya lebih maksimal. Tujuannya, untuk meningkatkan produktivitas hasil tani.
Pemerintah diketahui sedang mengembangkan kawasan food estate di berbagai daerah di antaranya Kalimantan Tengah, di Sumatera Utara, di Nusa Tenggara Timur, di Papua dan di Maluku.
"Cadangan lahan kita di Kalimantan, di Sumatera Utara, di Papua, di Maluku harus jadi bagian-bagian strategi kita dan di sana Presiden mengarahkan food estate agar bisa dilakukan lebih maksimal," jelas Syahrul.
Menurutnya, pengembangan lumbung pangan hingga saat ini masih cukup baik. Contohnya lumbung pangan di Kalimantan Tengah yang produksi panennya hampir dua kali lipat.
"Saya tanggung jawab food estate ini cukup bagus, yang tadinya lahan existing kita di bawah 3 ton hasilnya, di Kalimantan sekarang 4-5 ton. Itu contohnya, jangan berpikir memang lahan di Kalimantan itu yang gambut, payau, agak asin, PH-nya sangat rendah. Sama dengan lahan yang di Jawa, begitu intervensi, begitu jadi, dia membutuhkan proses," tuturnya.
Syahrul mengakui tidak semua lahan di kawasan lumbung pangan berhasil meningkatkan produktivitas panen. Tetapi, jumlah lahan yang gagal sangat sedikit ketimbang yang berhasil.
“Ada beberapa lahan yang juga cukup bagus, tapi juga ada beberapa lahan yang kena air, namanya juga tempatnya seperti itu, kadang-kadang kalau hujan sedikit, dia langsung banjir, naik ke atas ya, di situ gagal, tapi tak seberapa," tutup Syahrul.
(mdk/fik)