Mahfud MD Sebut Food Estate Proyek Gagal, Mentan Amran Pamer Panen Jagung di Gunung Mas
Saat ini, pemerintah Jokowi tengah mengembangkan proyek food estate di berbagai wilayah Indonesia.
Panen jagung ini membuktikan bahwa teknologi pertanian yang diterapkan telah tepat dan sesuai dengan harapan.
Mahfud MD Sebut Food Estate Proyek Gagal, Mentan Amran Pamer Panen Jagung di Gunung Mas
Mahfud MD Sebut Food Estate Proyek Gagal, Mentan Amran Pamer Panen Jagung di Gunung Mas
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman memamerkan keberhasilan panen jagung di lokasi proyek lumbung pangan nasional atau food estate Gunung Mas.
Menurutnya, panen jagung ini membuktikan bahwa teknologi pertanian yang diterapkan telah tepat dan sesuai dengan harapan.
"Dari awal kami sampaikan saat baru dilantik menjadi menteri kembali, bahwa kita pasti mampu menggarap lahan Food Estate tersebut. Kami tidak ragu karena teknologi pertanian kita sudah demikian maju," kata Mentan Amran dalam keterangannya.
Mentan Amran mengatakan, food estate bukan merupakan proyek instan. Dia menyebut, berbagai program food estate yang sedang dikerjakan di beberapa daerah telah berjalan baik dan sesuai target.
"Food estate ini bukan proyek instan, butuh proses. Kenyataannya kita memiliki 600 hektare lahan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Kami sekarang menggarap itu, butuh proses, butuh teknologi agar menjadi lahan produktif," ungkapnya.
Mentan Amran menyebut, lahan food estate Gunung Mas sangat potensial dengan dukungan teknologi yang memadai. Berdasarkan hasil ubinan panen jagung ini juga telah mencapai hasil 6,5 ton per hektar.
"Untuk sebuah lahan bukaan baru, lahan ini sudah mampu memberikan produksi yang baik. Kuncinya adalah penggunaan benih yang unggul, irigasi dan pemupukan yang optimal. Kita lihat hasilnya saat ini," tegasnya.
Saat ini, pemerintah Jokowi tengah mengembangkan proyek food estate di berbagai wilayah Indonesia. Misalnya, proyek food estate di Humbang Hasundutan seluas 418,29 hektare.
Lalu, food estate di Temanggung dan Wonosobo seluas 907 hektare telah berhasil panen komoditas hortikultura
Selanjutnya, food estate di Kalimantan Tengah berhasil melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan hingga mampu panen padi dengan produktifitas 5 ton/ha.
Begitu pula di Sumba Tengah NTT dan kabupaten Keerom Papua yang telah mampu panen raya jagung seluas 500 hektare.
Sebelumnya, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor Urut 3 Mahfud MD menyoroti program pangan yang dilakukan pemerintah saat ini dalam Debat Cawapres 2024.
Salah satu yang disinggung Mahfud MD adalah program Food Estate.
Dia menganggap program itu gagal dan tidak memberikan efek langsung kepada harga pangan.
"Kami punya program petani bangga bertani. Di laut juga nelayan sejahtera. Jangan misalnya seperti food estate yang gagal dan merusak lingkungan. Yang benar saja, kita rugi dong," ungkap Mahfud MD, Minggu (21/1).
Bahkan, Mahfud MD menyebut, sektor pertanian dalam negeri belum berdaulat. Hal itu lantaran petani semakin sedikit tetapi subsidi pupuk semakin besar.
"Pasti ada yang salah. Kemudian laut kita juga berlimpah, tetapi udara kita meracuni. Investor masuk, industrialisasi terjadi, lingkungan rusak, rakyat menderita," ucapnya.