Jokowi Tinjau Pembangunan Terowongan Air, Solusi Banjir Kabupaten Bandung
Proyek terowongan senilai Rp 352 miliar ini akan menjadi salah satu solusi mengurangi genangan air di daerah Dayeuhkolot, Baleendah dan Andir ketika musim hujan.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau lokasi pembangunan terowongan air Nanjung, di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, Minggu (10/3). Presiden mengungkapkan, terowongan air sepanjang 230 meter ini sudah direncanakan sejak lama.
Proyek terowongan senilai Rp 352 miliar ini akan menjadi salah satu solusi mengurangi genangan air di daerah Dayeuhkolot, Baleendah dan Andir ketika musim hujan.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Kapan Jokowi meninjau posko pengungsian banjir di Sumbar? Jokowi mengunjungi posko tanggap darurat dan pengungsian banjir lahar dingin di Lapangan Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
"Perencanaan (pembangunan terowongan) sih sudah sejak lama ya, sudah lama sekali," katanya melalui siaran pers.
"Perencanaan sebesar ini kan sudah dijelaskan, fungsinya untuk masyarakat banyak," tambahnya.
Terowongan air ini memiliki diameter 2x8 meter dan panjang 2x230 meter, dengan jarak antar terowongan sepanjang 10 meter. Sedangkan panjang bangunan inlet sebesar 28 meter dan panjang bangunan outlet sebesar 100 meter, dengan tipe pintu air 2 slice gate (tinggi 2,6 meter dan panjang 8 meter). Spesifikasi tersebut memungkinkan terowongan ini memiliki debit maksimum 700 meter kubik per detik.
Nantinya, terowongan ini mampu meningkatkan kapasitas sungai Citarum (di Nanjung) yang semula 570 meter kubik per detik menjadi 643 meter kubik per detik. Terowongan ini juga mempercepat aliran sungai Citarum, sehingga menyebabkan lama genangan dan luas genangan di daerah Dayeuhkolot, Baleendah, Andir dan sekitarnya menjadi berkurang.
Selain itu, jika digabungkan dengan normalisasi upstream Citarum, embung Gedebage, kolam retensi Cieunteung dan floodway Cisangkuy, peningkatan kapasitas sungai Citarum akan mengurangi luas genangan seluas 700 hektar, dari semula 3.461 hektar menjadi 2.761 hektar. Dengan demikian, ada sekitar 14.000 kepala keluarga di Kabupaten Bandung yang dapat terbebas dari banjir.
Baca juga:
Jokowi Tinjau Proyek Terowongan Nanjung
Ditemani Menteri PUPR, Jokowi Memulai Kunker Jabar di Kabupaten Bandung
Jelang 40 Hari Pilpres, Jokowi Minta Pendukungnya Militan Lawan Fitnah dan Hoaks
Menkes era SBY Pertanyakan Komitmen Jokowi soal Pengendalian Tembakau
Genjot Produksi Karet Petani Sumsel, Presiden Jokowi Beri Bantuan Pupuk