Jonan kasih tenggat sebulan kepada KNKT usut kecelakaan Trigana Air
Jonan menyesalkan masih ada nama penumpang berbeda dengan manifes penerbangan.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memerintahkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi bergerak cepat melakukan investigasi terkait jatuhnya pesawat ATR 42-300 milik Trigana Air bernomor penerbangan IL257, jatuh di Jayapura, Minggu (16/8). Bahkan dia memberikan tenggat waktu dalam proses penyelidikan.
"KNKT diminta paling lambat satu bulan untuk menyampaikan laporan awalnya," kata Jonan dalam keterangan tertulis di Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Selasa (18/8).
Terkait data manifes penumpang yang berbeda nama, Jonan juga meminta digelar koordinasi antarunit.
"Prinsip tidak boleh lagi terjadi ada penumpang yang namanya berbeda dengan catatan manifes," ujar Jonan.
Sesuai Peraturan Menteri yang berlaku, Jonan mengatakan Kapolda dan Danlanud siap membantu.
"Untuk kasus Trigana saat ini, pihak Trigana menyatakan akan menyelesaikan masalah asuransi para korbannya dengan baik. Perbedaan nama mungkin saat ini bisa diatasi, tapi ini akan memalukan Indonesia di mata internasional," lanjut Jonan.
Jonan juga meminta media massa bersabar dan tidak berspekulasi terkait kecelakaan, serta tidak menggiring kepada suatu kesimpulan tertentu.
Sementara itu, Kepala KNKT Tatang Kurniadi mengatakan, tidak ada orang asing dalam pesawat Trigana Air yang jatuh itu. Seluruh penumpang dan kru adalah warga negara Indonesia.
"Oleh karena itu, tidak ada kewajiban untuk melaporkan hasil investigasi ini kepada negara lain," kata Tatang.
Basarnas juga telah menemukan kotak hitam pesawat Trigana Air nahas itu. Kepala Basarnas, Henry Bambang Soelistyo mengatakan, pesawat ditemukan di Gunung Bintang, pada koordinat 04 derajat 49 menit 289 detik arah Selatan dan 140 derajat 29 menit 953 detik arah Timur. Sementara itu, jarak dari Bandara Oksibil diperkirakan tujuh Nautical Mile.
"Tadi malam tim darat bermalam di 1.000 meter (satu kilometer), butuh waktu paling sedikit satu jam. Koordinat yang kemarin disampaikan diyakinkan bahwa itu 100 persen benar," kata Bambang.
Bambang mengatakan, dua petugas telah diturunkan di titik sasaran oleh helikopter Airfast. Tugas mereka adalah menyiapkan landasan helikopter buat keperluan evakuasi (helipad). Selain itu, dua anggota TNI (Paskhas) yang melalui jalan darat sudah sampai di lokasi sasaran sekitar pukul 05.00 WIT.