Jual Jagung dari Gowa ke Makassar, Harap Raup Untung Berlipat di Malam Tahun Baru
Selain bakar-bakar ikan, juga ada acara bakar-bakar jagung yang sudah lama jadi tradisi bagi warga Makassar dalam merayakan malam pergantian tahun.
Selain bakar-bakar ikan, juga ada acara bakar-bakar jagung yang sudah lama jadi tradisi bagi warga Makassar dalam merayakan malam pergantian tahun.
Bersama keluarga, kolega dan teman-teman sembari bakar-bakar jagung adalah cara lebih murah berkumpul rayakan malam tahun bar, tanpa resiko menembus kemacetan arus lalu lintas menuju titik lokasi yang menjadi pusat menumpuknya warga habiskan waktu menuju tahun 2019, seperti di anjungan Pantai Losari.
-
Kapan Ansara merayakan ulang tahunnya? Foto bersama para tamu yang hadir untuk merayakan ulang tahun Ansara yang keenam.
-
Apa yang dirayakan saat ulang tahun? Ucapan selamat ulang tahun untuk teman ini juga berisi doa-doa terbaik yang dipanjatkan. Mengingat ulang tahun adalah momen paling bahagia dalam hidup seseorang.
-
Kapan perayaan Tahun Baru Hijriyah? Perayaan tahun baru Hijriah jatuh pada tanggal 1 Muharam, dalam kalender Hijriah.
-
Kapan Agus merayakan ulang tahunnya? Pada ulang tahunnya kali ini, sebuah perayaan cukup besar diadakan untuk merayakan hari lahirnya yang jatuh setiap 10 Agustus.
-
Kapan Kamari merayakan ulang tahunnya? Terdapat kastil balon serta berbagai permainan lainnya yang menambah keseruan dalam perayaan ulang tahun pertama Kamari itu.
Karena tradisi ini, yang menuai untung adalah warga penjual jagung. Dan di pusat Kota Makassar, sejak Minggu kemarin, penjual jagung sudah banyak bertebaran. Puncaknya sore tadi, para penjual dadakan masuk kota mencari posisi strategis untuk menarik perhatian calon pembeli. Dan rata-rata penjual itu datang dari kabupaten tetangga, Kabupaten Gowa.
Seperti yang terlihat di sepanjang jalan AP Pettarani, tepatnya di depan Taman Pakui. Berjejer penjual dengan jagung yang dijajakan. Satu ikat ada 50 buah rata-rata dijual Rp 50 ribu. Para penjual jagung ini umumnya datang dari Kabupaten Gowa.
Nasrullah, (18) misalnya. Dia warga Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa. Bersama, Daeng Jarre, (65) ayahnya jauh-jauh dari Gowa, sengaja datang ke Makassar untuk mengulang keuntungan penjualan jagung seperti tahun lalu saat pergantian tahun 2017 ke 2018.
"Saya sama bapak sejak jam 10 malam Minggu kemarin ambil posisi di sini karena ada juga penjual-penjual lainnya. Tahun-tahun lalu untung banyak, jagungnya habis terjual jadi tidak ada yang dibawa pulang," tutur Nasrullah, alumnus salah satu SMK di daerah asalnya ini.
Bersama bapaknya, Nasrullah sebelumnya ke kebun-kebun jagung warga hunting langsung jagung yang diinginkan.
"Kita beli langsung jagungnya di kebun supaya bisa dipilih langsung jagungnya jangan sampai dapat jagung yang sudah tua. Per biji dibeli Rp 650. Tiba di Makassar kita jual Rp 1.000 per biji. Jadi untung Rp 350. Dalam satu ikat, ada 50 buah jagung jadi untung per ikat Rp 17.500," tutur Nasrullah saat ditemui Senin petang, (31/12).
Dia enggan menyebut berapa untungnya hasil jual jagung tahun lalu dan perkiraan untung tahun ini. Dia hanya katakan, pastinya dia bersama bapaknya datangkan jagung itu sampai berkarung-karung.
"Yah semoga jagungnya laris manis, biar tidak berat-berat lagi dibawa pulang ke Gowa," ucap Nasrullah penuh harap.
Baca juga:
Tutup Tahun, TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin Cuci Pesawat Tempur F-16
Anies: Nikah Massal Jadi Tradisi Baru Rayakan Tahun Baru di Jakarta
Selamat Tahun Baru 2019
Warga Carita Merayakan Malam Pergantian Tahun di Tempat Pengungsian
Jelang Tahun Baru, Ledakan Terjadi di Rusia