Jumlah Bonek tewas akibat miras oplosan jadi 5 orang
Bonek mania tersebut diduga mengalami keracunan saat dalam perjalanan menuju Bandung untuk mengawal kongres PSSI. Satu persatu dari mereka tersungkur diatas mobil bak terbuka di wilayah Pagaden Subang.
Jumlah Bonek, suporter Persebaya Surabaya, yang tewas diduga mengalami keracunan akibat mengkonsumsi minuman keras (miras) oplosan bertambah menjadi 5 orang. Dari semula pada Sabtu 7 Januari 2017 malam berjumlah 3 orang.
2 Bonek yang meregang nyawa pada Minggu (8/1) dini hari dan pagi tadi di RSUD Ciereng, Kabupaten Subang. Keduanya diketahui bernama Sahrul dan Nasif.
Sahrul menghembuskan nafas terakhir pada Minggu pagi, setelah sebelumnya menjalani perawatan di Puskesmas Pagaden Subang. Kondisi Sahrul yang semakin menurun sebelumnya sempat dibawa ke RSUD Ciereng namun nyawanya tidak tertolong.
Sedangkan satu lainnya Nasif, sebelumnya sempat menjalani perawatan secara intensif di ruang tindakan RSUD ciereng Subang. Namun pada dinihari tadi, pria 18 tahun warga Wedoro Pepe, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur itu juga dinyatakan menginggal dunia.
"Sudah masuk ke kamar jenazah ini jadi kami semuanya lima orang. Pertama masuk atas nama Brian Adam Firdaus, yang ke dua bernama Rudi, yang ketiga bernama Hasrul Al Foka, mereka ini adalah rombongan dari Bonek Persebaya yang akan menuju Bandung. Mereka meninggal diduga keracunan di daerah Pagaden. Menyusul yang tadinya kritis mereka juga meninggal atas nama Nasif dan Sahrul," kata Kepala Kamar Jenazah RSUD Ciereng Subang. Ayep Miftahudin, Minggu (8/1).
Selain lima tewas, 3 lainnya hingga saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Ciereng Subang, yakni Anton (18), Adot (18) dan Wawan (22).
Bonek mania tersebut diduga mengalami keracunan saat dalam perjalanan menuju Bandung untuk mengawal kongres PSSI. Satu persatu dari mereka tersungkur diatas mobil bak terbuka di wilayah Pagaden Subang.
Sebelumnya diakui salah seorang Bonek, Adot alias Cahya. Sesampainya di daerah Subang mereka sempat menggelar pesta minum dengan mengkonsumsi miras racikan dengan menggunakan alkohol 70 persen di rumah salah seorang warga bernama Singgih yang juga dijadikan tempat mereka untuk singgah dan menginap.
"Rombongan 23 orang. Istirahat dulu bermalam terus mau lanjutin perjalanan. Minum bareng alkohol, gak kerasa taunya gini," jelasnya Adot. Sabtu (7/1/2017).
Dari informasi yang dihimpun, Bonek Persebaya asal Sidoarjo tersebut berencana untuk mengawal kongres PSSI di Bandung melalui jalur Pantura dan menebeng kendaraan yang melintas. Mereka berangkat secara rombongan sejak Rabu 4 Januari lalu.
Baca juga:
Kronologis tewasnya 3 Bonek mau ke Kongres PSSI usai pesta miras
Mau ke Kongres PSSI, tiga Bonek tewas usai tenggak miras oplosan
Ibu-ibu Bandung masak buat ribuan Bonek di GOR Pajajaran
Apapun hasil kongres, pentolan bonek jamin tak akan rusuh di Bandung
-
Siapa yang mengibarkan bendera raksasa di Subang? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Apa itu "Boneka Koptik"? Jenis baru boneka muncul dalam catatan arkeologi selama periode Islam Awal pada abad ke-7 hingga ke-11 Masehi. Boneka ini terbuat dari tulang. Fungsi dan penggunaan boneka ini, yang sering disebut sebagai "boneka Koptik," masih menjadi topik perdebatan.
-
Mengapa "Boneka Koptik" menghilang? Namun, pada akhir abad kesebelas, patung-patung ini tiba-tiba menghilang, mungkin karena pembatasan yang diberlakukan sesuai dengan hukum Islam.
-
Kapan Sunan Bonang wafat? Sunan Bonang lahir pada tahun 1465 M di Surabaya, dan wafat pada tahun 1525 di Tuban.
-
Kapan Bon Kontan dicetak? Mengutip disbudpar.acehprov.go.id, Bon Kontan ini diproduksi pada tahun 1949.
-
Di mana Bon Kontan dicetak? Uang ini dicetak langsung di Balee Juang, Kota Langsa.