Jusuf Kalla Optimis Forum R20 Mampu Akselerasi Perdamaian Dunia
Jusuf Kalla menambahkan, usaha menjaga perdamaian antar agama tidak boleh mengesampingkan saling silang pandang terhadap umat pemeluk agama yang sama. Sebab, tidak jarang, konflik justru terjadi dari dalam tubuh agama itu sendiri.
Wakil Presiden, Jusuf Kalla meyakini, Forum Religion Twenty (R20) membawa pesan damai setiap agama tentang pentingnya menjaga persatuan umat manusia. Salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan, menurut JK adalah dengan saling hormat menghormati.
"Kita berharap pertemuan ini kita bisa menghasilkan saling menghormati satu sama lain, antar agama demi menciptakan akselerasi agar menjaga kedamaian dalam hidup ini," katanya di sela kegiatan R20 di Hotel Grand Hyatt Nusa Dua Bali, Rabu (2/11).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
Dia menambahkan, usaha menjaga perdamaian antar agama tidak boleh mengesampingkan saling silang pandang terhadap umat pemeluk agama yang sama. Sebab, tidak jarang, konflik justru terjadi dari dalam tubuh agama itu sendiri.
"Sebutlah Arab Saudi dan Yaman (dua negara punya agama yang sama yaitu Islam). Jadi dalam sesama agama saja itu juga kadang ada masalah. Jadi yang sama agama pun perlu juga ditekankan untuk saling menghargai," minta JK.
JK meyakini, akar dari perdamaian adalah rasa persaudaraan. Jika sudah saling mengakui rasa tersebut, maka munculnya sikap toleransi dan saling menghormati tidaklah menjadi hal yang sulit.
Meski dirasa terdengar sederhana, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat ini mengatakan Indonesia belum secara penuh berhasil menciptakan hal tersebut. Sebagian pihak masih ada yang merasa paling benar. Dia pun mencontohkan konflik Poso dan Ambon yang menyebabkan terjadinya pembakaran terhadap rumah-rumah ibadah, baik masjid dan gereja.
"Jadi mereka membakar seakan-akan benar dan imbalannya adalah surga. Makanya saya katakan, siapa yang membakar rumah ibadah atau saling membunuh itu adalah neraka," tegas JK.
Terlepas dari itu, JK optimis bila contoh seperti yang disebutkannya dapat perlahan hilang dari muka bumi dengan segenap usaha. Salah satunya melalui Forum R20 yang menghadirkan pemuka agama dan tokoh antar sekte dari seluruh dunia ini.
“(Semoga) kita akan menciptakan perdamaian sesuai yang dicita-citakan,” JK menutup.
Reporter: M Radityo/Liputan6.com
(mdk/fik)