KaBIN sebut Pemilu 2014 banyak intrik dan instabilitas keamanan
"Beberapa di antaranya cenderung pada menggunakan segala cara, dengan menggunakan tindakan koridor di luar demokrasi."
Kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN) Marciano Norman mencium adanya berbagai intrik, upaya maupun manuver pendanaan politik. Mulai dari pencitraan sampai kampanye isu demi mendapatkan dukungan rakyat.
Meski dinilai wajar, namun dalam realitas sebenarnya dapat berpotensi negatif terhadap kelancaran pemilu dan stabilitas keamanan. Ditambah lagi, pelaku-pelakunya belum benar-benar dewasa dalam pelaksanaan demokrasi.
"Beberapa di antaranya cenderung pada menggunakan segala cara, dengan menggunakan tindakan koridor di luar demokrasi. Kompleksitas permasalahan demokrasi bertambah dengan gerakan-gerakan mendeligitimasi pelaksanaan pemilu oleh pihak-pihak yang tidak puas, tidak terakomodasi eksistensi secara politik, baik dalam sistem saat ini maupun pascapemilu mendatang," ungkap Marciano sebagai pembicara dalam 'Rakornas Pemantapan Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014' di Assembly Hall Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (11/2).
Selain upaya menghalalkan segala cara, Pemilu 2014 juga dimanfaatkan kaum radikal, jaringan terorisme untuk mendorong masyarakat menolak Pemilu. Bahkan, mereka juga mengkampanyekan isu sara yang dianggap populis membela kaum yang termarjinalkan.
"Beberapa temuan mengindikasikan beberapa elemen radikal lakukan aksi terorisme terkait pemilu. Sejumlah tindakan aparat yang menyebabkan tertangkap dan tewasnya anggota terorisme, memicu dan membalas dendam kelompok radikal," ungkapnya.
Salah satu potensi paling rawan selama berlangsungnya pemilu adalah upaya kelompok radikal dalam menyuarakan golput hingga memboikot Pemilu mendatang. Aktivitas ini terlihat semakin aktif dan meningkat menjelang proses pemungutan suara yang akan berlangsung dalam beberapa bulan lagi.
"Pelaksanaan proses pemilu juga dihadapkan pada kawanan separatis ada sinyalemen elemen separatis aktif menyuarakan golput dan boikot pada pemilu mendatang. Di daerah tertentu, intensitas kerawanan meningkat dan beberapa waktu terakhir cenderung meningkat termasuk penyerangan personel dan pos aparat keamanan," pungkasnya.
Baca juga:
Banyak parpol manipulasi dana belanja kampanye di 2009
Kapolri khawatir ada kekosongan kepala negara saat pemilu nanti
Kejagung siapkan 200 jaksa buat tangani sengketa pemilu
Perludem: UU pengaturan kampanye bermasalah
Kepala BIN: Berbahaya kalau intelijen menjadi partisan pemilu
-
Apa itu Pemilu? Pemilihan Umum atau yang biasa disingkat pemilu adalah suatu proses atau mekanisme demokratis yang digunakan untuk menentukan wakil-wakil rakyat atau pemimpin pemerintahan dengan cara memberikan suara kepada calon-calon yang bersaing.
-
Apa yang dimaksud dengan Pemilu? Pemilu adalah proses pemilihan umum yang dilakukan secara periodik untuk memilih para pemimpin dan wakil rakyat dalam sistem demokrasi.
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Bagaimana Pemilu 2024 diatur? Pelaksanaan Pemilu ini diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024. Regulasi ini diteken KPU RI Hasyim Asyari di Jakarta, 9 Juni 2022.