Kader HMI terlantar makin liar, protes makanan rusak mobil polisi
Masyarakat Pekanbaru juga kini mulai resah dengan tindakan anarkis kader HMI.
Mobil petugas Polresta Pekanbaru dirusak sekelompok kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mengikuti kongres HMI ke-29 di Riau. Tindakan tidak terpuji ini dilakukan lantaran kader HMI tidak menerima pemberian bantuan makanan dari Polres Pekanbaru yang tidak sesuai dengan kebutuhannya.
Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono mengecam tindakan tersebut. Menurutnya, tidak seharusnya kader HMI merusak mobil petugas yang membantu memberikan makanan. Padahal itu merupakan bentuk kepedulian kepada kader HMI terlantar.
"Pemberian bantuan ini bukan kewajiban satlantas dan petugas. Tapi kebaikan ini dibalas dengan tindakan tidak terpuji," keluh Putut saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (22/11).
Putut menjelaskan, kronologis kejadian tersebut berawal dari pemberian nasi bungkus oleh Kasatlantas Pekanbaru. Nasi bungkus yang diserahkan langsung oleh Kasatlantas di lokasi berjumlah 50 bungkus. Namun, kata Putut, kader HMI mengatakan jumlah nasi yang diberikan hanya 40 bungkus.
"Mereka bilang tambah lagi, tambah lagi. Kemudian teriak kurang. Jadi kami tambahin lagi 10 bungkus," beber Putut.
Setelah Kasatlantas berbalik arah dari lokasi, kader HMI melontarkan bahasa yang tidak senonoh. Bahkan mereka menendang mobil petugas hingga rusak. "Mereka tendang-tendang sampai penyok belakangnya."
Kesal terhadap ulah kader HMI ini, Polres Pekanbaru menegaskan akan menangkap pelaku jika hal tidak terpuji itu diulangi lagi. Masyarakat Pekanbaru juga kini mulai resah dengan tindakan anarkis kader HMI.
"Semakin lama masyarakat sudah mulai resah dengan tindakan mereka. Sepanjang tidak terulang kita bisa jamin. Tapi kalau mereka lakukan lagi, maka kita tidak bisa jamin dan akan lakukan tindak tegas dengan upaya paksa," tegas Putut.
Diketahui, kader HMI telah membuat kericuhan sejak kemarin (21/11). Gedung GOR dihancurkan dengan batu maupun kayu. Tidak hanya itu, pembakaran ban di Jalan Jenderal Sudirman juga tak terelakkan. Hal ini dipicu oleh tidak tersedianya makanan oleh panitia penyelenggara kongres HMI.