Kakanwil Kemenkum HAM Sumsel kesal puluhan kali telepon tak diangkat
Kanwil Kemenkum HAM Sumsel mengamankan sabu, ineks dan ganja di Lapas Palembang. Kanwil Sudirman lantas menghubungi Dir Narkoba Polda Sumsel untuk memproses lima napi. Sudirman puluhan kali telepon namun tak juga diangkat. Saat dikonfirmasi, Kombes Pol Tommy mengatakan dirinya sudah mengirim anak buah ke lokasi.
Penemuan sejumlah narkoba dalam penggeledahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Merah Mata Palembang tadi malam, menyisakan emosi bagi Kepala Kanwil Kemenkum HAM Sumsel, Sudirman D Hury. Hal ini lantaran ulah Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel, Kombes Pol Tommy Aria Dwianto.
Kekesalan Sudirman berawal dari temuan sabu, ineks dan ganja serta lima napi oleh tim Satgas Kemenkum HAM dari perpustakaan masjid dan lorong blok lapas, Selasa (7/6) malam. Tak ingin berlama-lama melakukan interogasi, dia pun menghubungi Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol Tommy Aria Dwianto melalui sambungan telepon dengan tujuan mengamankan barang bukti dan narapidana.
Namun puluhan kali dihubungi, Tommy tak kunjung mengangkat. Sudirman mengambil inisiatif mengontak Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel, Kombes Pol Irawan David Syah yang kebetulan mantan Direktur Narkoba sebelum Tommy.
Baru sekali telepon, Irawan David Syah mengangkat. Sudirman pun meminta bantuan kepada Irawan agar menyampaikan pesan kepada Direktur Narkoba karena ada masalah krusial.
"Pukul 01.38 menit semalam saya telepon Pak Tommy untuk kasih kabar temuan itu, tapi tak diangkat juga. Ada puluhan kali saya menelponnya. Saya minta ke Pak Irawan karena mereka punya HT, saya tidak ada, mungkin bisa panggil lewat HT," ungkap Sudirman, Rabu (7/6).
Tak lama kemudian, Sudirman kembali menghubungi Tommy. Akhirnya, Tommy mengangkat telepon dengan suara tak jelas, seperti masih tidur.
"Nadanya masih tidur, jadi saya minta bangun dulu, karena ada hal penting. Di situlah saya jelaskan alasan saya menghubunginya dan minta dia datang ke Lapas," ujarnya.
Dua jam kemudian, beberapa anggota polisi yang dipimpin Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel, AKBP Amazona datang ke Lapas. Barulah kemudian, seluruh barang bukti dan lima napi yang diduga terlibat dibawa ke Polda Sumsel untuk penyelidikan.
"Yang datang ke Lapas, Wadir Narkoba sama anak buahnya jam tigaan. Kasus ini kami serahkan ke polda karena masuk pidana," kata dia.
Tommy Aria Dwianto berkomentar singkat dan santai terkait masalah itu. "Bukan itu (puluhan kali tak angkat telpon) jadi soal, yang penting anak buah saya sudah ke lokasi," singkatnya.