Kakorlantas Polri Sebut Terowongan Tol Cisumdawu Masih Layak Pakai Usai Gempa Sumedang
Saat ini, kata Aan, kondisi arus kendaraan di Jalan Tol Cisumdawu masih ramai lancar.
Aan menilai gempa bumi di Sumedang yang terjadi pada Minggu (31/12) malam, tidak terlalu berdampak pada kondisi konstruksi di terowongan Jalan Tol Cisumdawu tersebut.
Kakorlantas Polri Sebut Terowongan Tol Cisumdawu Masih Layak Pakai Usai Gempa Sumedang
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Aan Suhanan memastikan terowongan di ruas Jalan Tol Cisumdawu dalam kondisi aman usai gempa bumi magnitudo 4,8 di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
"Kita sudah periksa itu (terowongan di Tol Cisumdawu) masih layak pakai. Sudah bisa dilewati. Sudah aman," kata Aan setelah mengecek pos terpadu di GT Palimanan Tol Cipali Cirebon, Senin (1/1).
Aan menilai gempa bumi di Sumedang yang terjadi pada Minggu (31/12) malam, tidak terlalu berdampak pada kondisi konstruksi di terowongan Jalan Tol Cisumdawu tersebut.
- Begini Kondisi Tol Cipularang dan Padaleunyi Pasca Gempa Bumi di Garut Berkekuatan M 6,5
- Kapolri Bakal Tinjau Korban Kecelakaan KM 58 di RSUD Karawang
- Polri Larang Kendaraan Sumbu 3 Masuk Tol Jakarta-Cikampek, Ini Sanksinya Jika Melanggar
- Terowongan Tol Cisumdawu Dikabarkan Retak akibat Gempa Sumedang, Ini Penjelasan Menteri PUPR
Saat ini, kata Aan, kondisi arus kendaraan di Jalan Tol Cisumdawu masih ramai lancar, sehingga pihaknya memutuskan tidak menerapkan rekayasa lalu lintas.
Aan menyebutkan pada Senin (1/1) malam ini diprediksi menjadi puncak arus balik tahap kedua untuk momen libur Tahun Baru 2024. Hal tersebut pun berlaku juga untuk Jalan Tol Cisumdawu.
"Kita prediksi hari ini puncaknya (arus balik tahap kedua)," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono menyampaikan kondisi terowongan di ruas tol itu tidak menunjukkan adanya perubahan berarti pada bagian konstruksinya seusai gempa.
Kendati begitu, tutur Bambang, operator Jalan Tol Cisumdawu atau PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) sudah membentuk tim ahli untuk mengidentifikasi pengaruh gempa bumi yang mengguncang daerah Sumedang terhadap struktur dari terowongan tersebut.
"Kami dari pemerintah daerah berharap pengaruh gempa terhadap struktur jalan tol Cisumdawu tidak terlalu signifikan. Oleh karenanya, tim ahli yang nantinya dibentuk atau ditunjuk bisa memberikan informasi yang lebih akurat,"
jelasnya.
merdeka.com
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengungkapkan, gempa di Kabupaten Sumedang menyebabkan terjadinya keretakan di terowongan ganda Tol Cisumdawu.
Sementara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membantah terowongan Tol Cisumdawu retak usai gempa Sumedang.
"Itu bukan retak. Itu kan membangunnya segmental, segmen-segmen itu, jadi sambungan-sambungan," katanya di Banyumas, Jawa Tengah, Senin sore.
Karena ada gempa, kata dia, masyarakat melihat sambungan-sambungan pada terowongan itu. Jika tidak ada gempa, kemungkinan masyarakat tidak memerhatikannya.
Kendati demikian, Basuki mengatakan, pihaknya tidak lengah dengan adanya berita tersebut dan akan menyelidikinya.
"Tapi aman dilalui, masih aman dilalui," kata Basuki.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, titik paling kritis pada terowongan berada pada bagian portal atau mulutnya.
Dia mengakui ada kabar viral yang menyebutkan terowongan Tol Cisumdawu retak akibat gempa Sumedang.
"Kita cek, itu bukan retak. Itu akumulasi debu-debu yang terbang, terkumpul di situ karena di joint (sambungan) tidak terlalu rata," katanya.