Kala Metallica membakar Jakarta 1993
Euforia berubah menjadi amuk ketika aparat keamanan menghadang calon penonton yang tak memiliki tiket. Kerusuhan pecah.
Senja di atas Jakarta sudah beranjak ketika seratusan ribu anak muda mulai berduyun-duyun mengarah ke selatan ibu kota. Tujuan mereka satu: Stadion Lebak Bulus!
Dua dekade lalu, atau tepatnya 10-11 April 1993, lapangan sepak bola itu menjadi saksi euforia anak-anak muda Jakarta menyambut Metallica, band asal Los Angeles, Amerika.
Demam heavy metal yang ditularkan Metallica ketika itu memang sedang merajalela. Seakan melupakan pengekangan rezim Orde Baru yang membawa sengsara.
Dan benar saja, anak-anak metal itu akhirnya lupa. Euforia berubah menjadi amuk ketika aparat keamanan menghadang calon penonton yang tak memiliki tiket.
"Saya dulu cuma ngantongin Rp 5.000 ke Lebak Bulus. Padahal harga tiket paling murah Rp 30.000," kata Budi Setiawan (42) yang memang berniat tak membeli tiket.
Kepada merdeka.com Rabu lalu, Budi yang ketika itu berumur 20 tahun, mengaku menjadi bagian dari keonaran anak-anak metal ketika itu. Mereka yang dilarang masuk konser karena tak bertiket, memilih menimpuki aparat, melempar rumah dan membakar mobil.
Budi menyaksikan bagaimana mobil-mobil yang terparkir di stadion dibakar. Mobil yang melintas di sekitaran Lebak Bulus juga pengemudinya diturunkan, lalu tangkinya disundut api.
"Saya ingat betul, bahkan mobil Jimny yang dipajang di atas shoow room Suzuki juga dibakar," kenang Budi, yang sekarang berkerja di perusahaan media di Jakarta.
Sebuah laporan menyebutkan, kerusuhan dalam konser metal selama dua hari itu menyebabkan 58 mobil dibakar, 88 orang ditangkap, 55 orang luka-luka. Jumlah korban bisa jadi lebih banyak, mengingat Orde Baru yang kala itu masih getol menyensor pemberitaan media. Bahkan, cerita punya cerita, warga sekitar Lebak Bulus pernah menyaksikan seorang remaja tewas di belakang gereja.
Melihat kerusuhan itu, vokalis sekaligus gitaris Metallica, James Hetfield, teringat akan peristiwa serupa saat konser di Moskow pada 1991.
"Peristiwa kayak gini mengingatkan saya pada kejadian di Moskow. Penonton waktu itu yang nggak punya tiket berusaha melawan petugas. Ya, terang mereka digebukin! Tapi peristiwa Moskow itu masih lebih buruk dari kemarin. Meski begitu, aksi pembakaran itu nggak biasa lho pada konser-konser Metallica," kata Hetfield seperti dikutip Majalah HAI no.15/XVII, 20 April 1993.
Kini dua puluh tahun berlalu, Metallica kembali menggelar konser di Jakarta pada 25 Agustus besok. Kali ini Metallica datang tanpa Jason Newsted (basis) yang digantikan Robert Trujillo. Selebihnya, formasi tetap: James Hetfield (vokal/gitar), Lars Ulrich (drum) dan Kirk Hammet (gitar).
Berbeda dengan dua dekade lalu, kali ini konser bertempat di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), yang jelas berkapasitas lebih besar dari Lebak Bulus. Segala potensi gangguan keamanan bisa terjadi. Namun Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), yang juga ikut menonton, menjamin konser James Hetfield dkk bisa berjalan lancar.
"Ndak, ndak (rusuh). Saya kira bedalah, bedanya iya (rusuh) dulu tahun 1993 sekarang tahun 2013," kata Jokowi sambil tertawa di Balai Kota, Rabu (21/8).
Semoga tawa Jokowi itu menandakan dia yang datang tanpa pengawalan bisa leluasa menikmati Metallica. Dan akhirnya, Metallica untuk semua! m/