'Kalau Kami Tidak Kompeten Kenapa Dikontrak Berkali-kali oleh Negara?'
Menurut dia lewat pernyataan tersebut, secara tidak langsung Tjahjo meragukan kompetensi tenaga honorer.
Ketua Umum Federasi Pekerja Pelayanan Publik Indonesia Alfonsius Matly merespons pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) terkait pengangkatan tenaga honorer secara langsung menjadi ASN.
"Beliau (MenPAN-RB) mengatakan, pengangkatan kami menjadi PNS atas dasar RUU ASN akan bertentangan dengan prinsip merit sistem dan tidak adil bagi putra-putri terbaik yang ingin bekerja di lingkungan instansi pemerintah," ujar dia, dalam RDP Panja RUU ASN, Senin (28/6).
-
Kapan Sujiwo Tejo tampil di acara Jagong Budaya di Bojonegoro? Budayawan Sujiwo Tejo menyemarakkan acara Jagong Gayeng bertemakan "Budaya Rasa Melu Handarbeni" di Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojoengoro, akhir pekan lalu.
-
Siapa yang memberikan penghargaan kepada Agustadi Sasongko Purnomo sebagai bentuk apresiasi atas kerja kerasnya? Penghargaan itu diberikan oleh Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Singapura saat itu.
-
Kapan Pemkab Kutai Timur menerima penghargaan Anugerah Meritokrasi? Penghargaan diserahkan oleh Kepala Komite ASN Agus Pramusinto dan diterima langsung Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman di Kraton Grand Ballroom Marriott Hotel, Yogyakarta, Kamis (7/12).
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa yang menyampaikan penugasan kerja sama pangan dengan Kamboja kepada Bulog? Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, pihaknya siap menjalankan penugasan pemerintah yang telah disampaikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terkait kerja sama dengan Kamboja.
-
Siapa yang mendapat hormat dari Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di acara tersebut? Salah satu hal menarik yang terekam kamera ialah ketika Kepala Staf Angkatan Darat (kasad) Jenderal Maruli Simanjuntak memberikan hormat kepada Prabowo.
Menurut dia lewat pernyataan tersebut, secara tidak langsung Tjahjo meragukan kompetensi tenaga honorer. "Secara tidak langsung beliau mau mengatakan bahwa kami tidak kompeten," kata dia.
Karena itu, dia melontarkan pertanyaan. Kenapa jasa mereka terus saja dipakai jika memang pemerintah meragukan kompetensi tenaga honorer.
"Kalau kami tidak kompeten, lalu kenapa kami dikontrak berkali-kali hingga belasan tahun oleh negara," ungkap dia.
Sejauh ini, tegas Alfonsius, sudah banyak pengorbanan yang diberikan oleh tenaga honorer kepada negara. Bahkan rela berkerja di daerah terpencil dengan upah minim.
"Tidak sedikit dari kami yang bahkan rela bekerja dengan gaji Rp 100.000 sampai Rp 500.000 per bulan. Padahal kami sudah bekerja bertahun-tahun bahkan puluhan tahun apalagi kawan-kawan yang bekerja di garis terdepan di daerah perbatasan dengan negara lain dan juga di daerah terpencil dan terisolir," tukas dia.
Karena itu, mewakili pegawai honorer, pegawai tidak tetap, pegawai tetap non-PNS, hingga tenaga kontrak, dia berharap agar revisi UU ASN segera rampung dan dapat disahkan. Pihaknya pun tidak akan memberikan masukan terkait RUU ASN.
"Kiranya Bapak Ibu Komisi II, khususnya Panja, dari kami Federasi pekerja pelayanan publik tidak pernah memberikan masukan-masukan. Karena mengingat revisi ini kami sudah berjuang dari tahun 2016," tegas dia.
Baca juga:
Federasi Ungkap Dua Ketakutan Tenaga Honorer dalam Rapat Panja Revisi UU ASN
Bupati Nunukan Kewalahan Urus Kelebihan Honorer, Tak Produktif dan Bebani APBD
Pegawai Honorer Wajib Baca, Proses Penerimaan PPPK Guru 2021
Dedi Mulyadi Usul Honorer Prioritas jadi PNS: Tes CPNS Jangan Melulu Berbasis Digital
Kemenpan RB: Hati-hati Surat Palsu Tentang Pengangkatan Honorer
Sempat Viral Didemo Puluhan Tenaga Honorer, Ini Tanggapan Bupati Labura
Viral Puluhan Tenaga Honorer Demo di Depan Kantor Bupati Labura, Ini Penyebabnya